Mengutip kata bijak Sun Tzu, "Tampaklah lemah saat Anda kuat, dan kuat saat Anda lemah" adalah pilihan yang dipakai oleh para pelatih Liga Primer Inggris saat ini. Cedera pemain, perang psy atau komentar pemain sebelum pertandingan kerap bertolak belakang dengan kenyataan yang terjadi di lapangan saat laga berlangsung.
Tim yang beruntun kalah bisa tiba-tiba bangkit dan menang besar ataupun tim yang mencetak kemenangan secara garis beruntun dan grafik naik bisa lupa pola permainan saat pertandingan penting untuk mendapatkan poin. Walaupun nyaris tidak ada perubahan komposisi pemain yang dipakai pelatih. Tetap sama dan skemanya pun tidak berubah banyak.
Menarik untuk menyaksikan bagaimana Liverpool, Chelsea, Manchester City, Newcastle, serta Arsenal akan bertarung di pekan ke-27. Persaingan EPL, Bundesliga. La Liga masih sengit hanya Serie A hampir pasti klub Napoli tidak terkejar lagi menutup musim ini sebagai juara. Salah satu sorotan adalah klub yang baru merayakan ulang tahun ke -118, Chelsea FC , klub yang bermarkas di Fulham, London Barat saat ini masih belum menunjukan kelasnya, berada di tempat kesepuluh klasemen sementara akan berhadapan dengan Leicester City di stadion King Power .
Era pasca Roman Abramovich serta Thomas Tuchel sangatlah kontras dengan keadaan yang dihadapi klub saat ini. Baik Graham Potter, pelatih the Blues maupun Brenden Rodgers, pelatih Leicester City masih belum menemukan format yang tepat membawa klubnya di jalur yang semestinya. Kedua pelatih menjadi perbincangan fans dan dalam radar penggantian apabila tidak dapat menunjukan hasil yang positip bagi timnya. Hanya kenaikan posisi klasemen yang dapat menyelamatkan kuris kepelatihan mereka. Potter tidak dapat mengaplikasikan gaya mainnya di Brighton kepada klub Chelsea.
The Blues yang baru menang di Liga Champions lawan Dortmund serta lolos ke babak delapan besar dan menaklukan Leeds United minggu lalu harus tetap menjaga momentum semangat kemenangan. Sayangnya Raheem Sterling, Reece James, Aubameyang dibalut cedera.
Potter masih akan mengandalkan Feliz, Mudryk serta Madueke di depan serta pemain terbaik termuda dunia serta termahal yang baru direktur Enzo Fernandez beroperasi di tengah. Pertandingan seru lainnya tentu laga Bournemouth kontra Liverpool.
Tim juru kunci Bournemouth kedatangan tim penuh percaya diri setelah menghancurkan Red Devils dengan angka telak di stadion Anfield pekan lalu. Apakah The Reds bisa menggulangi tempo permainan yang sama dan bisa menggulung lawan dengan mudah. Tiga poin kemenangan memang pantas dikejar dan dibawah pulang. Dan kata bijak Sun Tzu, tampakanlah seolah lemah saat kuat dan sebaliknya kuatlah saat lemah, layak dijadikan pedoman dalam menghadapi perlawanan terutama dalam laga tandang. Tetap berpijak membumi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H