Lihat ke Halaman Asli

Memburu Pagi

Diperbarui: 24 Juni 2015   20:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Semesta berputar
Beredar
Menetapi ketetapan yang tak sanggup ditawar

Makhluk berakal masih mencari, belajar menemukan apa yang disebut awal
Dari sudut dan arah berbeda acap kali mereka bertengkar
Entah apa yang membuat mereka ingkar

Kebodohankah, kedunguan, kesombongan berbalut rasa paling benar?

Aku juga berputar
Mengitari hari, harapan, juga bayang-bayang yang samar
Aku memburu awal dan kunamainya pagi

Aku berputar pada lintasan yang nanar
Hanyut, mengikuti pusaran pendapat yang kian buyar
Asik pada kehidupan malam yang bingar hingga tak lagi mengenal pagi

Bukan pada pagi aku terlahir
Tapi apa yang bisa terukir
Jika aku tak bisa menamai awal juga akhir

Semesta berputar
Indah cahayanya berpendar
Sedang Aku hanya bisa merasakan sakitnya terkapar

Baiklah, aku mengakui keagungan-Mu
Engkau yang mengatur, jadikanlah aku teratur
Izinkan dengan kekuatan-Mu agar aku berdiri, bangkit dan memburu pagi.

4 12 12




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline