Karya Erna Duyung Dayani
Kala itu....
Aku terdiam membisu dalam kegelapan
Dikala jiwa yang begituh rapuh penuh dengan kebodohan
Hidupku hanyalah malam tanpa bulan
Penuh dengan kegelapan yang mencekam
Lalu ....
Engkau datang membawa segenggam ilmu
Menarikku jauh semakin jauh
Semakin aku sadar bahwa dunia begitu besar
Guruku....
Banyak peluh yang kau teteskan
Namun tak kalah banyak pula cacian yang kau dapatkan
Kala resah kelukesahku datang dengan sigap engkau membisikan
Bahwa perjalanan hidupku masih begitu panjang
Guruku .....
Kasihmu tanpa pemrih engkau berikan
Abdimu untuk negri pantaslah mendapat pujian
Engkau adalah jingga sosok inspiratif dalam senja
Layaknya surya penerang untuk generasi bangsa
Coretan coretan tinta penuh kasih
Tak lekang habis cinta yang kau kasih
Meski perjalananmu tak selalu manis
Andai dikata guruku
Jika menulis tak kau ajarkan
Jika membaca tak kau ejaka dan
Jika berhitung tak kau timpakan angka demi angka
Mereka tak layak menjadi manusia jika tak engkau manusiakan
Wahai engkau guruku
Tanpamu dunia lebur dan hancur menjadi debu
Berterbangan ke sudut sudut dunia di timpas angin kuasaan
Aku bukanlah aku tanpa kasih bimbinganmu
Mereka entah siapa jika engkau sayapkan sudimu
Tumpah tangisku di atas kertas berbaris ini
Tiada kata yang pantas aku raungkan kecuali pujian terhadapmu
Terimakasih guruku namamu telah aku sematkan di setiap arah tujuanku dan
Engkau akan selalu hidup selamanya dalam keabadian duniaku
Dari muridmu Erna Duyung Dayani
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H