Lihat ke Halaman Asli

Asal-usul Kata Lebaran

Diperbarui: 16 Juli 2018   22:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Setiap kali tiba Hari Raya Idul Fitri, masyarakat di Indonesia sering menyebutnya dengan kata Hari Raya "Lebaran". Konon katanya kata "Lebaran" ini dipopulerkan oleh Sunan Kalijaga salah satu Wali dari Wali Songo di Pulau Jawa. 

Sunan Kalijaga mempopulerkan istilah KETUPAT LEBARAN. Ketupat singkatan dari Laku Papat, Laku itu artinya payu atau terbeli atau terbilang, sedangkan Papat itu artinya Empat. Jadi ada Empat Bilangan Lebaran atau Empat Sila Lebaran yaitu Lubaran, Leburan, Luberan, dan Laburan. Keempat bilangan ini memiliki maknanya masing-masing.

1. LUBARAN
Padanan kata dari Lubaran ini adalah Bubaran dari kata "Bubar", setelah bubar puasa atau setelah selesainya Bulan Puasa Ramadhan kita diwajibkan untuk makan dan minum, tidak boleh orang berpuasa pada Hari Raya Idul Fitri.

2. LEBURAN
Kata Leburan ini berasal dari kata "Lebur", yaitu dileburkannya dosa-dosa selama menjalani bulan puasa, atau maknanya bisa dileburkannya kasta-kasta, tingkatan sosial, besar atau kecil, semua melebur untuk saling maaf memaafkan diantara keluarga, tetangga, saudara, teman dan sesama manusia.

3. LUBERAN
Kata Luberan berasal dari kata "Luber" yang artinya tumpah, meluap, meluber, atau kelebihan. Yakni kelebihan rejeki yang kita miliki sebaiknya dibagi kepada orang lain. Disini juga maknanya kita harus berzakat dan bersedekah, terlebih pada Hari Raya Idul Fitri, zakat merupakan kewajiban bagi yang mampu.

4. LABURAN
Istilah Laburan ini berasal dari bahasa Jawa yang berarti melabur atau mengecat. Pada jaman dahulu masyarakat di Jawa menjelang Hari Raya Idul Fitri itu melabur atau mengecat tembok rumah dengan kapur yang berwarna putih. Maknanya kembali ke putih atau kembali ke suci, hati kita harus dilabur menjadi putih supaya saling terjadi hubungan yang baik dengan Tuhan YME dan sesama manusia.

Laku Papat disimbolkan dengan ketupat yang berbentuk segi empat, yang biasanya dimakan bersama opor ayam. Literatur tentang ajaran Sunan Kalijaga sangat Langka, sehingga sulit dicari referensinya kecuali didapat dari mulut ke mulut. Kebenaran informasi tentang asal-usul Lebaran ini mungkin memiliki berbagai macam versinya yang berbeda-beda.

Kirasave Agung
Brand Consultant dan Ketua Koordinator Pelaksana Sukarno Way.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline