Lihat ke Halaman Asli

Bisik Angin

Diperbarui: 11 Agustus 2015   22:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="after rain (foto by: cerpenagnez)"][/caption]

Setiap jalur tertelusur jalan hidup senantiasa ada saja angin bersemilir membisikkan segala fenomena dunia. Ada kala benar, jujur, tak jarang pula dusta. Melapangkan mata, telinga, dan hati cukuplah bersambut hangat, setidaknya sebagai teman sejalan. Usah menyimpan harap lebih pada yang sekadar bersemilir karena ia bebas berkehendak titipkan setiap lipatan fenomena alam pada setiap celah yang dilaluinya. Genggammu ‘kan sia-sia belaka merengkuhnya, sekuat apapun. Celah dalam genggammu itu bukan satu-satunya. Angin tetaplah angin. Sekarang hembus di utara besok bias di tenggara. Liuk dan gemerisik dedaunan pun pepohonan nyatanya bersaksi menarasikan bisikan angin melalui desisnya. Tak perlu hirau, teruskanlah arah tuju jarum kompasmu.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline