Lihat ke Halaman Asli

Upaya Pemulihan BK pada Anak Korban KDRT

Diperbarui: 14 Juni 2024   13:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

kekerasan anak adalah peristiwa perlakuan fisik, mental, dan seksual yang sengaja dilakukan orang tua yang mempunyai tanggung jawab terhadap kesejahteraan anak dan memungkinkan menyebabkan kerusakan fisik dan psikologis yang mana semua diindikasikan dengan kerugin dan ancaman terhadapk esehatan dan kesejahteraan anak-anaknya 

Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT)

Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) dapat berakibat timbulnya kesengsaraan atau penderitaan secara fisik, seksual, psikologis, dan pelentaraan. rumah tangga termasuk ancaman untuk pemaksaan, melakukan perbuatan perampasan kemerdekaan secara melawan hukum dalam lingkup rumah tangga.

Adapun ciri-ciri anak korban KDRT, 

1.) Menutup Diri

Salah satu ciri utama anak yang menjadi korban KDRT sikapnya cenderung menutup diri, pendiam karena berusaha menyembunyikan apa yang sedang dialami atau tengah tejadi di rumah

2.) Mudah Berbohong

Agar tidak mengalami kekerasan, anak cenderung berbohong atau menutupi kesalahan dari orang tua agar terhindar dari hukuman. Kebiasaan berbohong ini akan terbawah dalam kehidupan sehari-hari mereka termasuk saat berurusan dengan teman, guru, tetangga, dan saudara.

.3) Di Landa Kecemasan

Rasa cemas tersebut nanti akan memicu ketakutan yang berlebihan, depsresi, hingga kesulitan menahan emosi. Anak akan lebih mudah menangis atau lebih mudah marah, serta selalu merasa dirinya terancam meski tidak sedang berada dalam rumah.

4.) Mudah Marah

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline