Lihat ke Halaman Asli

Tuntutan NH Mundur Hanya Riak, Kecuali!

Diperbarui: 26 Juni 2015   10:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

12937870681588325117

[caption id="attachment_82671" align="alignleft" width="300" caption="Tuntutan NH semakin santer-Foto: www.kaorinusantara.web.id"][/caption]

Pihak klub di ligkungan PSSI juga harus berani mengambil sikap. Langkah baik telah dicontohkan PSM Makassar, Persibo Bojonegoro dan Persema malang yang hijrah ke LPI

Keberhasikan Tim Nasional (Timnas) Sepak Bola Indonesia menembus final Piala AFF 2010 tidak menyisakan dampak positif tersendiri bagi Ketua Umum PSSI, Nurdin Halid (NH).

Boro-boro ucapan selamat karena telah berhasil mengantarkan Tim Garuda ke fase tertinggi pagelaran dua tahunan se-Asia Tenggara kali ini, cibiran dan tuntutan mundur justru santer menggelora di dalam dan luar Belora Bung Karno (GBK).

Hingga gelaran akbar ini usai, apalagi Malaysia keluar sebagai pengangkat tropinya, suara bergemuruh dan semakin kencang. Bagaimana reaksi NH?

Katanya, tuntutan dirinya mundur hanya rekayasa orang-orang yang iri terhadap dirinya. Itu pernyataan teranyar dari NH. Sebelumnya, dia juga menolak mundur dari singgasananya yang pernah ia tinggalkan sementara waktu ketika dirinya meringkuk di penjara.

Ketidakpuasan, kekecewaan dan ketidakpercayaan terhadap NH menjadi pemicu tuntutan tersebut, di antara sekian banyak pemicu lainnya. Pecinta sepak bola, supporter, kelompok supporter, pengamat sepak bola, politisi menyuarakan tuntutan yang sama.

Salah satu bukti lagi, bahkan ini sangat sahih, atas ketidakpercayaan terhadap NH adalah lahirnya ajang kompetisi yang dibidani non PSSI, Liga Primer Indonesia (LPI). Liga ini digagas oleh Arifin Panigoro (AP), pesaing bisnis sekaligus politik NH. Antara AP dan NH adalah pengusaha kelas kakap, keduanya sama-sama politisi. AP kader PDI-P sedangkan NH kader Partai Golkar.

Tuntutan mundurnya NH hanya akan berbuah pepesan kosong saja, alias tidak akan berarti apa-apa. Untuk menghindari itu, diperlukan langkah pasti dari beberapa pihak.

Pertama, pihak PSSI. Di tubuh organisasi ini diperlukan uniting force dan keberanian menyuarakan sikap berbeda dengan NH. Selama ini di tubuh PSSI, dari pusat hingga daerah bersuara satu; dukung NH apapun dan bagaimanapun kondisinya. Sudah saatnya jajaran pengurus PSSI kritis menyikapi berbagai tuntutan yang berkembang di masaraat.

Kedua, pihak klub di ligkungan PSSI juga harus berani mengambil sikap. Langkah baik telah dicontohkan PSM Makassar, Persibo Bojonegoro dan Persema malang yang hijrah ke LPI.

Dan, terakhir, tentunya butuh kesadaran dari pihak NH sendiri. Sebesar dan sesanter apapun tuntutan mundur itu, jika NH tidak gubris dan tidak sadar, maka akan dianggap seperti gonggongan anjing belaka. Dalam hal ini, hanya hidayah Tuhan YMK-lah yang aka merubah ego dan keangkuhan NH.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline