Dihari senin yang semoga harimu senin selalu,zaki sangat pusing dengan tugas yang banyak padat terutama sejarah dan matematika yang pusing sekali karna hitung hitungan tetapi tidak dengan menghitung uang merah dan biru.
Cerita akan dilanjutkan sepulang sekolah,sesampai dirumah sazki masih stress tetapi dimalam itu,angin berhembus pelan menggoyang tirai tipis dikamar dengan jendela yang terbuka lebar agar si zaki mendapatkan hawa yang sejuk dari angin malam yang dingin wkwk,dikamar zaki ia menemukan sepucuk surat tergeletak sembarangan ditepi jendela,surat tanpa nama pengirim.
Perlahan,ia membuka dan membaca pesan singkat yang didalamnya berisi berupa "kamu tidak sendiri ketika semuanya terasa berat,ingatlah bahwa selalu ada cahaya diakhir perjalanan mu,jangan berhenti melangkah!"
Zaki pun terdiam,merasa pesan itu hadir tepat ketika ia paling membutuhkan dengan hati ringan,ia pun tersenyum dan merasa ada seseorang diluar sana yang benar benar peduli meski ia tak pernah tahu siapa pemilik dari surat tersebut,kemudian zaki melakukan rutinitas sebelum tidur yaitu sholat Ishak dan main Mobile Legends sampai jam 10,kemudian ia pun tidur lelap dengan banyaknya tugas dihari senin yang semoga harimu senin selalu;)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H