Lihat ke Halaman Asli

King Permadi

Mahasiswa

Bahaya AI untuk Generasi Muda

Diperbarui: 25 Juni 2024   19:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Artificial Intelligence. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Gerd Altmann

Apa itu AI?

Artificial Intelligence (AI) adalah bidang ilmu komputer yang berfokus pada penciptaan sistem atau mesin yang dapat melakukan tugas-tugas yang biasanya memerlukan kecerdasan manusia. AI adalah kemampuan suatu sistem komputer untuk melakukan tugas yang biasanya membutuhkan kecerdasan manusia, seperti pengenalan suara, pengambilan keputusan, pemahaman bahasa alami dan visi komputer. Tujuannya adalah membuat mesin yang dapat berpikir, belajar dan menyelesaikan masalah seperti manusia.

Sejarah AI

Sejarah AI dimulai dengan konsep awal dari filsafat dan matematika di Yunani kuno, kemudian berkembang dengan makalah Alan Turing pada tahun 1950 dan konferensi Dartmouth pada tahun 1956 yang menandai kelahiran resmi AI. Kemajuan awal termasuk program catur pertama dan sistem ELIZA, tetapi optimisme awal berakhir dengan dua periode kemunduran (AI winters) pada tahun 1970-an dan 1980-an. 

Kebangkitan kembali terjadi dengan ekspert sistem dan jaringan saraf pada akhir 1980-an dan 1990-an. Era modern AI ditandai dengan perkembangan pesat dalam pembelajaran mesin dan pembelajaran mendalam, yang diterapkan dalam berbagai bidang seperti pengenalan gambar dan kendaraan otonom. Tantangan etika dan regulasi kini menjadi fokus, sementara penelitian terus berlanjut menuju superintelligence.

Kenapa AI Berbahaya?

Algoritma AI yang dirancang untuk mempertahankan perhatian pengguna dapat menyebabkan kecanduan pada perangkat digital dan media sosial. Hal ini berdampak negatif pada kesehatan mental dan fisik anak-anak dan remaja.

AI dapat merekomendasikan atau menyebarkan konten yang tidak pantas atau berbahaya, termasuk informasi yang menyesatkan, kekerasan dan materi eksplesit yang dapat mempengaruhi perkembangan moral dan psikologis generasi muda.

AI yang memfasilitasi filter bubble dapat membatasi pandangan generasi muda, memperkuat prasangka, dan mengurangi paparan mereka terhadap perspektif yang beragam, menghambat perkembangan pemikiran kritis dan toleransi.

Automasi dan AI dapat menggantikan banyak pekerjaan yang saat ini dilakukan manusia, yang mungkin menyebabkan ketidakpastian dalam pasar kerja di masa depan bagi generasi muda.

Ketergantungan pada teknologi AI dapat mengurangi interaksi tatap muka dan kemampuan sosial generasi muda, yang penting untuk perkembangan emosional dan sosial mereka.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline