Perlahan.........
ku kecup pipimu yang masih ranum
Sesaat kemudian, kulihat tawamu yang renyah memecah keheningan
Tibatiba ada yang perih menyeruak kedalam dadaku tanpa permisi lagi
mengadukaduk perasaanku yang semakin hari semakin berat kehilangan tawamu yang lucu
Hai sang waktu ...
Bolehkah engkau berpihak kepadaku
Jangan melaju terlalu cepat mengganti hariku
Biarkan aku menikmati malam dengannya tanpa terusik
Oleh mentari pagi yang mengusir gelapmu yang selalu kunantikan