Lihat ke Halaman Asli

Tetaplah Bahagia Meskipun Putus Cinta

Diperbarui: 26 Juni 2015   10:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat putus cinta, rasanya selalu menangis saat mendengarkan musik-musik melankolis, terlihat murung dan mengurung diri selama berbulan-bulan, menjadi seorang pertapa, meratapi nasib dan menghakimi diri sendiri untuk tidak akan pernah menemukan cinta lagi.

Padahal, setidaknya bagi sebagian orang, putus cinta seumpama mencabut perban dari luka yang efek sakitnya hanya sesaat. Bahkan tak lebih membuat menderita dari pada sakit perut selama sebulan penuh. Putus cinta terasa begitu berat ketika kebanyakan orang terlalu melebih-lebihkan dan menanggapinya dengan tidak tepat.

Memang bukan sebuah hal yang membanggakan dan membahagiakan bila putus hubungan, namun meratapinya juga bukan hal yang tepat dan pastinya sangat mengganggu kinerja sehari-hari. Sebenarnya betapa banyak potensi yang kita miliki untuk kembali bangkit. Hanya saja kesedihan yang berlebihan itu yang menghambatnya.

Hal yang terpenting, jangan menyalahkan diri kita sendiri bila hubungan itu berakhir. Mulailah untuk fokus pada hal-hal yang membangun semangat . Jalani hidup dengan normal. Putus hubungan bukan merupakan akhir dari hidup tetapi sebaliknya tetap bisa berbahagia dan lebih menikmati hidup.

Salam

KR

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline