Rumah Anyo dan FPI

Menonton acara Hitam Putih di   sela2 buka puasa yang dipandu oleh Dedy Combuzier dengan bintang tamu diantaranya seorang anak bernama Timothy asal pedalaman Kalimantan penderita kanker yang selama pe ngobatan tinggal bersama keluarganya di Rumah Singgah Anyo .

Rumah Anyo sendiri digagas oleh Ibu Pita Nainggolan terinspirasi atas penderitaan puteranya panggilannya Anyo yang menderita leukimia sampai akhirnya meninggal, kehilangan putera tidaklah menjadikan kesedihan yang berlarut larut malah digagaslah sebuah rumah singgah bagi menampung anak2 penderita kanker yang sedang menjalani pengobatan dari seluruh pelosok tanah air dengan berbagai fasilitas yang tersedia termasuk pengjaran yang dilakukan oleh para relawan tanpa mempersoalkan agama. Biayanya ? hanya Rp 5000,- bagi yang mampu dan gratis bagi yang tidak mampu, sungguh tidak masuk akal tapi dengan keyakinan bahwa dengan niat baik sampai hari ini Rumah Anyo masih eksis untuk dapat menampung anak2 penderita kanker, betapa mulianya tugas Ibu Pita bersama-sama para relawannya.

FPI sebuah Ormas besar yang menurut kabar anggotanya ratusan ribu bertebaran diseluruh Tanah Air, selama ini dikenal sebagai Ormas Islam yang identik mengedepankan kekerasan dalam melakukan tindakan kepada kelompok atau masyarakat yang menurut keyakinannya tidak sesuai dengan ajaran Islam sehingga kadang2 memicu perselisihan di tengah masyarakat, menimbulkan keresahan dan bahkan anti pati bukan saja dari non muslim bahkan dari sesama muslimpun tidak jarang yang menentang tindakannya.

Hubungan antara Rumah Anyo dengan FPI, mengapa FPI tidak mengambil dari sisi baik yang dilakukan oleh Ibu Pita? dengan modal dasar anggota yang besar tentu akan lebih mudah untuk melakukan hal2 yang jauh lebih baik dari sekedar Rumah Anyo tapi membuat berbagai kegiatan dan fasilitas dalam membantu meng entaskan kemiskinan, pembinaan anak jalanan, bidang kesehatan dsb nya yang tentu tidak saja akan bermanfaat bagi masyarakat, negara sekaligus citra FPI akan berkibar sebagai Ormas Islam yang mengedepankan kedamaian ditengah masyarakat dan umat beragama lainnya tidak seperti sekarang sampai2 Bapak SBY pun gerah dan menegurnya, karena masa yg banyak yang tidak terkendali walaupun tujuannya baik akan berbuat anarkis, melanggar peraturan lalu lintas berkonvoi tanpa mempergunakan helm dan yang pasti juga menimbulkan kepanikan ditengah masyarakat. Moga2 tontonan tadi bisa menginspirasi semua pihak sekecil apapun apabila dilakukan dengan baik tanpa di iming2i pamrih Insya Allah akan menjadi besar dan Allah akan semangkin sayang kepada kita bila kita bisa saling menjaga kerukunan diantara sesama umat muslimin dan keyakinan lainnya, Amien YRA