Lihat ke Halaman Asli

Kindi Keke

Mahasiswa

Mahasiswa PMM UMM 67 Ciptakan Jamu Herbal sebagai Obat Mencegah Penyakit Tidak Menular di Kelurahan Sukun

Diperbarui: 18 Maret 2024   21:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

PMM 67 Gelombang 5  bersama Kelurahan Siaga (Kelsi) dan Staf Kelurahan Sukun

Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dikenal dengan sebutan Kampus Putih Jas Merah dimana setiap mahasiswanya yang sedang aktif wajib melakukan kegiatan yang disebut Pengabdian kepada Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM). Pengabdian kepada Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) merupakan kegiatan untuk mengaplikasikan Hilirisasi Penelitian Universitas Muhammadiyah Malang dan tempat untuk menyalurkan berbagai kegiatan yang bermanfaat kepada masyarakat. Kegiatan PMM Bhaktiku Negeri ini dilakukan oleh  kelompok 67 gelombang 5. Anggota kelompok tersebut terdiri dari Beni Gusti Khamdani, Deananda Larissa Putri, Kindi Keke Suci Ovika, Rika Permatasari Sanusi, dan Muhammad Raihan Nugraha, yang berasal dari program Studi Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang (FK UMM) serta dibimbing oleh Bapak Risky Angga Pramuja, SE., M.Ec,  selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL). 

Kegiatan PMM kelompok 67 gelombang 5 di dilaksanakan pada hari Jum’at, 19 Januari 2024 di Kelurahan Sukun Kota Malang. Kali ini kelompok 67 gelombang 5 membuat produk dari bahan alami yang disebut Jamu Herbal 67. Jamu Herbal 67 terbuat dari bahan-bahan alami yang sangat mudah didapatkan disekitar kita, yaitu Jahe, Sereh, Kunyit, Jeruk Nipis, dan Madu. Selain bahan-bahan yang digunakan mudah ditemui, proses pengolahannya juga sangat mudah sehingga usia remaja hingga lansia bisa mengolahnya. 

Edukasi Tentang Penyakit Tidak Menular oleh PMM 67 Gelombang 5

Sebelum melakukan pembuatan produk, kelompok 67 gelombang 5 melakukan edukasi dengan menyampaikan materi mengenai Penyakit Tidak Menular (PTM) atau Non-Communicable Disease (NCD) yang terdiri dari Hipertensi keadaan dimana tekanan darah sistolik (Jantung berkontraksi) pada tubuh seseorang ≥ 140 mmHg dan tekanan darah diastolik (Jantung berelaksasi) ≥  90 mm, Diabetes Melitus (DM) didefinisikan sebagai suatu penyakit yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah yang melebihi nilai normal, penyakit asam urat adalah suatu bentuk radang sendi yang menyebabkan nyeri dan bengkak pada persendian  terjadi ketika ada penumpukan asam urat di tubuh. Acara ini diikuti oleh seluruh staf Kelurahan Sukun dan tim Kelurahan Siaga (Kelsi).

Proses Pembuatan Produk Jamu Herbal 67 oleh PMM 67 Gelombang 5 dan Kelurahan Siaga (Kelsi)

Dari penyampaian materi tersebut peserta sangat antusias bertanya. Sehingga kami menciptakan produk berupa Jamu Herbal 67, yang khasiatnya sangat banyak serta dapat mengurangi dan mencegah Penyakit Tidak Menular (PTM) atau Non-Communicable Disease (NCD). Kami mempraktekkan langsung bagaimana cara mengolah Jamu Herbal 67 tersebut bersama dengan staf Kelurahan Sukun dan tim Kelurahan Siaga (Kelsi). Setelah 3 hari kami memberi contoh membuat produk, salah satu peserta yaitu Ibu Luluk selaku anggota Kelurahan Siaga (Kelsi) mengatakan “Jamu yang mbak- mbak dan mas-mas buat ini memiliki khasiat yang sangat berguna bagi tubuh, setelah saya mencoba membuat sendiri di rumah badan saya yang kesemutan di sendi-sendi sedikit berkurang dan badan saya terasa fit ketika saya membuat jamu Herbal 67 bahkan cucu saya yang SD juga suka”.

Produk Jamu Herbal 67

Dari ucapan beliau kami menyimpulkan bahwa produk Jamu Herbal 67 bisa di olah dan di minum dari mulai usia anak-anak hingga lansia karena bahan yang digunakan alami dan memiliki banyak manfaat bagi tubuh terutama bagi usia dewasa dan lansia dalam mencegah dan mengurangi resiko penyakit Hipertensi, Diabetes Melitus (DM), dan Asam Urat. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline