Lihat ke Halaman Asli

Ngesti Setyo Moerni

TERVERIFIKASI

Ibu Rumah Tangga

Ngintip Kebun Sayur Hidroponik Milik Roni di Tangerang Selatan

Diperbarui: 17 Oktober 2016   09:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kebun Sayur Hidriponik. Gambar Dok Pri

Kota Tangerang Selatan boleh dibilang sebagai Kota Niaga terbukti dengan langkanya lahan luas bagi keperluan pertanian, khususnya persawahan. Memang masih ada tetapi tidak mencapai dari hitungan puluhan hektar, misal di daerah Parigi Kecamatan Serpong Utara, itupun lahan milik Tentara Nasional Indonesia ada beberapa hektar.

Lainnya banyak lahan tidur milik pengembang, atau milik pribadi sebagai investasi yang didiamkan bobo tak bangun-bangun, uhhhh . . . balak banyak gulma akhirnya digunakan untuk pelemparan sampah bagi orang yang egois gagal paham lingkungan.

Kebun sayur.hidroponik Gamb.Dok.Pri

Tetapi dengan minimnya lahan secara hektaran yang sulit ditemukan di Kota Penyangga Ibukota ini, justru banyak masyarakat yang ingin membuktikan meski dengan lahan minim mereka masih bisa berbuat untuk bercocok tanam, berladang hidroponik dilahan yang tidak memerlukan luasan hektaran, cukup dengan ribuan meter saja masih bisa menjanjikan hasil terpenuhinya pundi-pundi harapannya.

Seperti petani hidropik Roni, pemilik Kebun Sayur Hidroponik di Tangerang Selatan ini yang memang awalnya hobi menyayangi tanaman dengan berbagai-bagai koleksi tanaman yang tertata apik dirumahnya. Dari hobi inilah disertai adanya kemauan keras hingga dapat berkembang meraih suksesnya bertani, kata pak Iyeng pegawai kepercayaan pak Roni.

Berangkat dari hobi dan kemauan keras usaha kebun sayur hidroponik tersebut dapat menciptakan lapangan kerja, menghidupi sekitar beberapa orang yang direkrut untuk membantu pekerjaan di kebunnya. Artinya dengan lahan 5000 meter dapat didaya gunakan guna menolong anak-anak putus sekolah, memberikan peluang tukang las untuk mendapat order pengerjaan kebutuhan dikebun hidroponik.

Mencari kerja dengan skill yang minim sekarang ini sulit karena persaingan ketat untuk mendapatkan pekerjaan dengan penghasilan yang layak namun disini dikebun sayur hidroponik milik pak Roni ini para pekerja akan terus terdidik dan terbiasa dengan pekerjaan mengurus tanaman hidroponik.

Karena terbiasa mengurus kebun hidroponik, lama kelamaan mereka anak-anak muda pekerja tersebut dapat menguasai cara bertanam serta mengolah pertanian, tanpa sadar selain menerima gaji bulanan hasil kerja, mereka juga mendapatkan ilmu secara gratis sampai mahir. Suatu saat mereka akan mampu membuat sendiri ladang-ladang sayuran entah dengan sistem apa saja, dimana nantinya mereka akan tinggal.

Kebun sayur Hidroponik.Gamb. Dok.Pri

Bagi para penggiat usaha pertanian kebun sayur, lahan yang tak terlalu luas tidak menjadikan hambatan, hal ini dapat ditandai bahwa di Tangerang Selatan banyak bermunculan petani papan atas berkutat pada kancah usah sayur kebun Hidroponik.

Kunjungan sekilas ke lokasi Kebun Sayur Hidropomik milik pak Roni yang menggunakan lahan sekitar 5000 meter persegi, ternyata hasil sayurannya lumayan menggairahkan, menurut pak Iyeng lagi, bahwa usaha ini bisa mengantongi rupiah yang lumayan mencengangkan, karena hasil sayurnya yang kebanyakan berupa sayuran selada yang memang tidak bisa  dijumpai dipasar, melayani permintaan Hotel-hotel berkelas yang menyajikan menu-menu istimewa.

Dengan catatan semuanya asal dikelola secara benar-benar dan serius, jangan yang hanya “anget-anget tai ayam”. Karena kebun sayur hidroponik ini membutuhkan penanganan yang serius serta perhatian yang begitu intensif, memasarkan hasil kebunnya pun harus secara giat dan ahli.

“jika menggunakan green house target satu tahun sudah balik modal” Kata Heru keponakan dari pemilik kebun sayur hidroponik ini. “Kami menanam sayuran selada ini atas dasar pemesanan dari Hotel berkelas, masih ada Paprika dan Buah Tomat Cheri, semua bibitnya dari luar” lanjut Heru.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline