FKS adalah Festival Kuliner Serpong 2016. Sekarang ini sedang berlangsung selama sebulan mulai tanggal 12 Agustus sampai dengan 12 September. Bersama KPK Grebek- Madyang, kami berdua belas Kompasianer Menggerebek lokasi Festifal Kuliner Serpong 2016 di Summarecon Mal Serpong[SMS] Tangerang. Suasana seru beramai-ramai madyang gratis, tak kalah serunya dengan para pengunjung yang terlihat antusias menikmati makanan klangenannya, yang nyaris semua ada disana.
Biasanya pemenuhan kebutuhan bagi lidah kita terkadang sangat sulit, karena pada titik jenuh akan makanan yang itu-itu saja mengakibatkan sudah tidak terangsang lagi untuk menikmati sugatan bagi kenikmatan rasa. Sepertinya hanya merupakan kebutuhan menyelesaikan urusan perut kenyang selesai, terkadang tanpa rasa kepuasan kenikmatan makanan yang seadanya saja alias terpaksa.
Kali ini pemenuhan akan makanan kenangan masa kecil maupun kenangan akan makanan daerah yang sangat jarang kita jumpai, ada di Festival Kuliner Serpong[FKS]. Yang menjadi pusat perhatian saat ini giliran menonjolkan mengangkat serta makanan tentang masakan khas jawa Timuran. Bagi anda jika saja bukan berasal dari Jawa Timur, kuliner tersebut tidak saja dinikmati oleh oarang Jawa Timur saja, masyarakat yang berasal dari daerah lain juga suka dan termehek-mehek jika menyantap makanan Jawatimuran yang bercirikan rasa pedas tidak manis, sambil mendesah "Uenak e Puoll"
Namun tidak hanya itu saja ada jenis masakan yang terbarukan ataupun sudah dimodivikasi karya dari koki-koki handal dan koki-koki berbakat dengan hasil karya resep baru yang memiliki rasa "Pokok e Nyamleng Tenan"
Untuk memudahkan pengunjung agar ketika mendapatkan makanan yang di inginkan tidak repot berdesak-desakan, pembayaran diatur dengan menggunakan cara voucher, banyak loket-loket tersedia untuk menukar uang kertas dengan voucher, lalu tinggal menuju ketempat makanan yang diinginkan.
Keuntungan pembayaran dengan cara voucher
- Kebersihan makanan terjaga dari bakteri yang ada pada uang, karena penjual dan yang meracik makanan yang kita pesan tidak bersentuhan sama sekali dengan uang.Tentunya pembeli sangat diuntungkan karena kebersihan makanan, hal yang demikian sudah dipikirkan secara masak oleh penyelenggara. Asyik.
- Pembeli tidak direpotkan dengan urusan uang recehan mengkorek-korek atau menerima uang kembalian recehan yang dekil, jadi tangan tetap bersih karena pembeli hanya sekali berurusan dengan uang saat penukaran voucher.
- Cukup dengan antri, apa yang diinginkan dengan cepat didapatkan tidak berdesak-desakkan.
- Dapat menekan pengeluaran yang berlebihan, karena yang dibeli hanya kebutuhan sesuai keinginan sajamakanan tak berlebih-lebihan jadi tidak mubajir terbuang. Sementara bisa belanja untuk dibawa pulang juga.
Gebrakan dengan mengadakan Festival makanan di Serpong ini mendapatkan sambutan yang cukup ramai dari masyarakat, terlihat dari pengunjung yang membludak dimeja kursi penuh terisi dan ditempat booth-booth makanan terlihat antrian agak panjang apalagi jika ini adalah makanan favorit dari daerah asal.
Penataan tempat semacam lapak atau booth yang berharga tinggi dikelompokkan sementara kelompok makanan jajanan yang murah meriah juga dikelompokkan tersendiri, bagusnya lagi Penyelenggara Festival Kuliner ini menggandeng juga penjaja makanan yang murah meriah biasa mangkal dipinggir jalan dengan gerobag. menjadikan masyarakat dengan mudah mencari lokasi makanan yang diinginkannya.
Dengan diberi penyuluhan bagaimana menjaga kebersihan makanan jualannya menjadikan makanan yang murah meriah tersebut dapat terangkat dan ikut ber Festifal di lokasi ini, terlihat dari keseragamanan cara penyajiannya dengan menggunakan sarung tangan. Jika sudah demikian pengunjung pun merasa nyaman untuk menikmati makanan jajanan yang diracik dengan menggunakan penutup tangan.
Terus terang saja, dari pengalaman penulis dalam keseharian bisa mengurungkan niat makan jika melihat penjual makanan maracik makanan dengan tangan telanjang setelah memegang uang bayaran dari pembeli recehan yang dekil dan sangat menjijikkan, setelah memegang-megang uang langsung memegang dan meracik makanan, duh . . . terbayang akan perpindahan kotoran dari uang yang mungkin saja pernah jatuh dari comberan.
Pada laporan pandangan mata ini, penulis tidak banyak menyebutkan jenis makanan yang ada di Festival Kuliner Serpong, agar pembaca penasaran untuk datang dan melihat sendiri apa saja yang disediakan disana, Area ini menampung banyak jumlah makanan yang spektakuler disediakan disana dengan jumlah makanan seperti dibawah ini, apakah anda tetap tidak penasaran? Seperti membuka kamus saja makanan apa yang anda inginkan nah sudah tentu tersedia disana.
- Booth berjumlah 64
- Gerobak 28
- Warung 3
- Angkringan 3
- Pojok Dolanan disediakan serta.
Jajanan yang disukai anak-anak tersedia sampai 28 gerobak terlihat laris manis, terutama yang pavorit mereka tentu saja yang biasa mangkal di sekolah-sekolah. lucunya penulis tidak ketinggalan mencicipi Es Pouding yang krenyes-krenyes seperti es puter Solo. Semua makanan gerobak disini juga sudah terlihat apik cara penyajian dan terlihat bersih tidak semau-maunya sendiri, maksudnya cara melayaninya tidak serabutan yang penting laku, tidak demikian, mereka terlihat mengutamakan pelayanan dan kebersihan. Syukur, pengunjung menikmatinya tanpa keraguan.
Festifal Kuliner Serpong tampilannya seru sekali, selain makanan juga disediakan hiburan untuk menemani santab kuliner yang ada, namun tidak lupa santapan mata, santapan untuk pendengaran dan hati juga mendapatkan asupan menyenangkan disiapkan pula oleh Penyelenggara yaitu PT Summarecon Agung Tbk.
Pengunjung jika sedang beruntung dapat berfoto bersama para artis-artis kenamaan Ibukota dan seniman-seniman lainnya, seperti :
- Sujiwo Tejo
- Ari Laso
- Purwacaraka Music Stodio
- Astrid
- Willy Soemantri music School
- Voice of Indonesia Rhapsody music center
- Reog Ponorogo.