Catatan kunjungan ke Pabrik Aqua di Ciherang bersama Kompasiana.
Awalnya cerita miring sering didengar dari berita-berita yang berseliweran mengenai Aqua, hal-hal semacam ini kurang dapat dimengerti berita ini berasal dari mana? Atau memang sebuah taktik persaingan dagang atau hal yang mengenai suatu kebenaran, hembusan kurang kuat jika faktanya ada akan menjadikan sebuah kebenaran, tapi jika hanya katanya, katanya merupakan hal kesimpang siuran belaka. Meraba adalah hal yang membuat orang jadi penasaran.
Ternyata rasa penasaran itu terjawab sudah ketika penulis ikut serta pada acara Kunjungan pabrik Aqua di Ciherang-Sukabumi bersama Kompasiana. Kami 25 Kompasianer mendapat kesempatan diundang meninjau pabrik Aqua yang memiliki luas tanah dan bangunannya yang cukup aduhai dengan penataan pabriknya pun rapi dan apik tertata. Apik bukan berarti mewah, penjagaan yang culup ketat, pengaturan lalu lalangnya para tamu pengunjung disamping menjaga terhadap perlakuan kebersihan yang menyeluruh di lingkungan pabrik Aqua.
Hal demikian itu terlihat dari seleksi ketat bagi tamu-tamu undangan maupun tak diundang, artinya tidak sebarang orang bisa keluar masuk pabrik tersebut karena ujung-ujungnya adalah kebersihan pabrik tidak terjaga. Maka dari itu dilakukan perketatan penjagaan, misalnya penggunaan alat secara steril bagi pegawai dan petugas didalam pabrik.
Dengan proses peraturan yang demikian rupa, tentunya mengedepankan kualitas produksinya, tujuannya menjaga produksinya agar air Aqua tidak tercemar oleh bahan-bahan lain yang tak diinginkan semisal bakteri yang tidak diundang, membuat pengkonsumsi air aqua ini jadi semakin percaya saja untuk memilih air aqua sebagai minuman utama dirumah. Dan ternyata selama ini tidak salah pilih mengkonsumsi air kemasan Aqua.
Menelisik Grup Aqua tidak hanya berkutat mengurusi produknya saja, melainkan mereka juga merangkul masyarakat sekitar yang memerlukan payung ketenangan dalam hal memenuhi kebutuhan perut, pangan, sandang dan papan jika ada kemauan dan bila mungkin, tentunya bisa.
Menyikapi paparan yang disampaikan dari Aqua yang sangat menarik perhatian penulis adalah keterlibatan Aqua menjadi CSR bagi masyarakat sekitar, anak-anak sekolah dan pengutamaan pengelolaan sumber daya air serta pelestariannya. Perusahaan ini tidak asal-asalan mengelola perusahaan. Dengan cara merangkul menjalin keharmonisan usaha dengan lingkungan sekitar, menjadi bapak pengayom usaha bertani dan lain sebagainya bagi pengusaha kecil.
Menjadikan bangga apabila masyarakat kecil yang berada di sekitar pabrik disentuh, dirangkul dengan diajak ikut serta bersama pelihara hutan taman nasional ini dengan hasil yang akan didapat oleh para penggarap sebagai kebutuhan hajat hidup, bukan berarti hanya menyuapi mereka masyarakat sekitar dengan limpahan dana dalam sekejab habis, mereka membutuhkan asupan pundi-pundi kecil dalam jangka yang panjang dari kucuran keringat sendiri atas fasilitas dan arahan dari grup Aqua, ini yang terpenting.
Bantuan Grup Aqua menjadi CSR bagi masyarakat, antara lain mengarahkan mereka para petani, melibatkan mereka untuk ikut bergerak sesuai kemampuan serta kemauan mereka berupa, :
- Pelatihan kepada warga masyarakat sekitar, bagaimana mengolah tanah lahan menjadi produktif
- Mengajak mengolah limbah sampah organik yang melimpah ada disekitar mereka menjadi bermanfaat dan dapat digunakan menjadi pupuk organik yang sangat dibutuhkan bagi petani
- Mengajak masyarakat melestarikan air yang melimpah dengan cara sederhana, yaitu dengan Lubang Resapan Biopori beserta pelatihanya
- Pelatihan kepadamasyarakat untuk membuka Bank Sampah
- Membina Peternakan kecil bagi masyarakatdengan pelatihan membuat kompos dari limbah kotoran hewan termasuk penggunaan urine hewan untk dijadikan pupuk organik.
- Membina masyarakat untuk mengolah hasil pertanian yang melimpah ketika panen raya, agar nilai jualnya menjadi lebih menggigit.
- Pelatihan mengenai kecintaan terhadap lingkungan kepada anak-anak usia sekolah disekitar, baik bagi generasi penerus ketika diusia dini sudah dikenalkan mengenai alam dengan cara pengenalan kepada hutan taman Nasional yang berada disekitar mereka.
- Menarik Botol Aqua bekas pakai
- Merangkul Pemulung dijadikan mitra daur ulang untuk wadah Aqua bekas.
Bantuan hal yang demikian ini artinya, Grup Aqua memberi umpan bukan ikan atau empan. Dengan pemberian kail dan umpan, mereka berusaha untuk mendapatkan ikan yang akan dijadikan pemasukan utama keluarga dari tuntutan perut. Begitu kail dan umpan tersebut didapat oleh masyarakat, tinggal masyarakatnya sendiri dapat melebarkan ilmu yang didapat dengan pinjaman lahan dari hutan taman nasional yang kebetulan menjadi tempat grup Aqua melestarikannya. Siapa yang akan menjaga hutan tersebut jika bukan masyarakat sekitar itu sendiri di kuatkan oleh pengusaha yang berada disana.
Bersyukur, sekarang ini perilaku dari sebagian petani sudah mulai bergerak memperlakukan Bumi ini dengan perlakuan ramah lingkungan. Banyak petani yang menyadari dengan memperlakukan tanah garapan secara meninggalkan zat kimia sebagai pupuk. Dengan kesadaran yang sangat baik, atas binaan, pelatihan yang diadakan oleh Pemerintah setempat masing-masing dari LSM dan dari pribadi-pribadi yang sangat peduli lingkungan namun mereka hanya mempunyai tekad dan kemauan karena keterbatasan kemampuan dananya, banyak petani yang berkenan menggunakan pupuk organik.
Banyak kerugian-kerugian yang dialami para petani ketika menggunakan pupuk kimia secara terus-menerus antara lain, :
- Harga pupuk kimia sangat mahal
- Pupuk kimia banyak dipalsukan
- Sering terjadi kerusakan pada tanaman atau timbulnya penyakit tanaman jenis baru, disebabkan mutasi genetik, diperkirakan karena pupuk kimia yang tidak dipahami oleh petani.
- Petani sering rugi karena penyakit-penyakit baru tersebut, tiba-tiba terjadi layu daun dan lain sebagainya
- Merusak kesehatan tanah seperti kurangnya kandungan unsur hara, terlihat secara kasat mata tanah menjadi mengeras padat dikarenakan kurangnya pori-pori dalam tanah
- Menurut penelitian kurang bagus bagi kesehatan tubuh terjadi pada jangka waktu lama
- Pada awal tanam kadang-kadang pertumbuhan menjadi cepat, tetapi pada musim tanam selanjutnya tanaman menjadi gering alias sakit-sakitan.
Keuntungan yang akan didapat jika para petani menggunakan pupuk kompos organik
- Bahan melimpah disekitar
- Membuat tanah menjadi sehat
- Membuat tanaman menjadi sehat dan kuat pada akar-akarnya
- Pertumbuhan tanaman tidak terlalu cepat tetapi berkembang sesuai usia tanam, normal, tidak bisa dipacu seperti menggunakan pupuk kimia
- Hasilnya memiliki rasa yang lebih enak
- Ramah terhadap kesehatan tubuh manusia
- Membantu mengurangi menumpuknya sampah
- Pupuk Kompos ramah lingkungan
Grup Aqua dalam upaya menjaga keberlanjutan kwantitas dan kwalitas air, baik untuk operasional dan lingkungan. Upaya tersebut dengan mengeluarkan "Kebijakan Danone Aqua terhadap perlindungan Sumber Daya Air" Kebijakan ini menjadi dasar program-program pelestarian air dan Lingkungan berbasis pengelolaan Daerah Aliran Sungai[DAS] dari wilayah Hulu, Tengah sampai ke Hilir secara terintregrasi seperti pendidikan Program Lingkungan hidup. penanaman pohon, sumur resapan, perbaikan saluran irigasi, penelitian sumber daya air dan lain-lain. Hal ini karena menyadari bahwa air merupakan milik bersama yang sangat berharga dan harus dilindungi oleh semua pihak stakeholder. Dengan demikian mereka bertanggung jawab dengan melakukan perlindungan dan pelestarian sumber air dan daerah tangkapan air. Demikian penjelasan dari " Leonarda Ibnu Said" sebagai Water Resources Engineer.