Ulang tahun Kota Tangerang Selatan ke-6 jatuh pada tanggal 26 November. Dalam perjalanan giat wanita masyarakat di daerah Tangerang Selatan yang luput dari perhatian kita, mereka adalah ibu-ibu sederhana yang ulet, setia, patuh memiliki kemauan berbuat namun perannya tidak kalah penting dengan penggiat lainnya.
Mereka adalah Kader Posyandu selalu menjadi Garda terdepan ujung tombak dalam berhadapansecara langsung kepada masyarakat. Dengan caranya, banyak senyum ketika merayu dan mengajak para ibu hamil untuk datang dan rajin memeriksakan kandungannya di Posyandu. Anak-anak Balita sesuai jadwal dimonitor pertumbuhannya dengan mengajak menimbang agar kenaikan berat badannya mencapai sesuai ukuran pertumbuhan normal berikut imunisasi dan pemberian vitamin-vitamin yang diperlukan bagi pertumbuhan balita. Ibu-ibu Lansia usia 50 tahun ke atas diajak untuk memeriksakan diri agar cepat tertolong jika terjadi masalah kesehatannya juga diajak bersilaturahmi, dengan mengaji, bersenam lansia, membuat kerajinan, diberi pengetahuan tentang manfaat tanaman obat, masak-memasak dan lain sebagainya. Agar di usia Lansia tidak diam di rumah nglangut menyendiri.
Kebun Toga Kader Posyandu di Kelurahan Jombang [KWT]
Di sini tujuannya di samping monitor kesehatan mereka dipompa semangatnya. Tua tidak berarti harus diam menyendiri. Semua ini adalah tugas dan pekerjaan dari para kader yang mendata di setiap RT/RW. Mereka rajin berkeliling dari rumah ke rumah. Bagaimana mereka tidak dikatakan sebagai ujung tombak? Benar merekalah ujung tombak di Garda terdepan serta sebagai kepanjangan tangan Pemerintah, namun kalangan menengah ke atas yang tidak berbenturan dengan kader ini menganggap kecil atau dilihat sebelah mata [pengalaman].
Penulis sangat kagum terhadap ibu-ibu di dalam gang-gang jalan kecil, mau serta ikhlas menjadi kader, masih lebih ikhlas lagi rumahnya pun dipinjamkan untuk kegiatan sosial bagi masyarakat. Mungkin penulis jika bertanya pada diri sendiri tidak akan mampu melakukan hal ini.
Halnya dengan ibu yang sudah menyediakan waktu untuk menjadi kader, tetapi masih mengikhlaskan rumahnya dijadikan tempat Posko pada tiga kegiatan yaitu tempat kegiatan Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu), tempat kegiatan PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) dan kegiatan Posbindu (Pos Pembinaan Terpadu). Begitu mulianya tanpa ada pembayaran sewa-menyewa tempat, tulus dipinjamkan saja tempat tersebut dengan sukarela. Ibu-ibu ini mengerti dan paham karena kegiatan ini adalah kegiatan murni sosial.
Di Tangerang Selatan ini jumlah kader Posyandu dan Posbindu yang aktif sekitar 8.100 orang, dari jumlah Pasyandu 991 dan Posbindu 800.
Peran Walikota Tangerang Selatan Hj. Airin Rachmi Diany SH. MH. menunjukkan sikap perhatiannya terhadap para kader dengan mengajukan anggaran kepada Pemerintah agar para kader ini mendapat insentif bukan gaji meski sangat kecil, tetapi minimal adalah penghargaan dari hasil kegiatan yang mereka lakukan, meskipun hanya sekedar buat membeli bakso tapi mereka suka. Akhirnya Pemerintah menyetujui, sudah berjalan kurang lebih dua tahun ini. Berapa nilai nominal insentif tersebut tidak perlu penulis sebut karena belum manusiawi jika dibandingkan dengan kegiatan dan tanggung jawabnya cukup lumayan berat. Namun demikian karena para kader mungkin sadar bahwa kegiatan sosial ini tidak bergaji, dengan insentif yang sangat kecil pun mereka hore saja! . . . menerima dengan riang serta tetap mensyukuri. Sepertinya selain sosial mereka juga menuju pada tali silaturahmi dengan siapa saja agar terus terjaga.
Sampai saat ini kader Posyandu di tujuh kecamatan dan 54 Kelurahan yang mendapat insentif sudah mencapai sekitar 5.100 orang. Pada akhir tahun 2014 nanti akan ada penambahan yang akan mendapat insentif sekitar 1.000 kader lagi. Jumlah 2.100 orang kader yang belum mendapat insentif tersebut dikarenakan masa kegiatannya masih terhitung baru, belum siap benar dalam bertanggung jawab, serta banyak hal yang belum memenuhi persyaratan. Kenapa? Karena kegiatan ini erat berhubungan dengan manusia dan kesehatannya, tidak boleh main-main. Nah, kader Posyandu itu tidak asalan kan, tetapi seringnya dipandang sebelah mata.
Tentang rezeki di samping mendapat insentif, para kader tidak hanya melulu melayani masyarakat saja. Pemerintah dalam hal ini tidak tinggal diam. Tiap instansi terkait sering menyuntikkan ilmu guna memperkuat kemampuan para kader dalam menghadapi penyuluhan kepada masyarakat. Sebenarnya ilmu yang didapat inilah yang mahal. Di samping sering dan banyaknya ahli kesehatan dari dokter, bidan yang selalu mendampingi, dari BPMPPKB, dari TP PKK KTS [Tim Penggerak PKK Kota Tangerang Selatan] juga selalu memberikan pembinaan, penyuluhan dan latihan-latihan serta pemberian untuk kebutuhan Posyandu, Posbindu, dan PAUD.
Ketika sedang disuntikkan ilmu kepada mereka, para kader ini mendapat transportasi, snack, makan siang bahkan uang saku jika menginap di satu tempat yang diadakan pelatihan, seminar, Jambore bahkan sudah merambah kepada ilmu mengenai IT. Pada dasarnya mereka ini bukan hanya kader sekedar kader yang melompong pengetahuan, mereka itu syarat pembekalan. Sudah itu rezeki mendatangi jika kadernya aktif dan cerdas. Karena sering diadakan lomba yang hadiahnya tidak kecil berupa keperluan rumah tangga seperti televisi dan lainnya.
Kembali kepada ibu-ibu yang sederhana namun dermawan di Tangerang Selatan ini ternyata masih cukup banyak di antaranya Ibu Syamsiah S dengan sukarela merelakan rumahnya digunakan untuk kegiatan tidak berbayar alias sosial, ibu yang kecil mungil dan sudah cukup senior dalam usia, tetapi lincah, gesit dan kuat bukan main. Kuat, karena bisa berlama-lama berkeliling ke wilayah Tangerang Selatan karena ibu Syamsiah S ini adalah ketua Forum Posyandu se-Tangerang Selatan. Rumah serta halaman dipinjamkan untuk kegiatan Posyandu Posbindu, UKGMD [Usaha Kesehatan Gigi Masyarakat Desa], BKB dan PAUD [Pendidikan Anak Usia Dini]. Dengan luasan sekitar 400 meter.
Halaman ini dipenuhi dengan bocah kecil-kecil dari bayi, balita untuk menjaga kesehatan, mengasah ilmu dasar persiapan masuk ke SD masyarakat, ibu-ibu hamil, lansia yang membutuhkan pelukan hangat Pemerintah dalam pengawasan dan konsultasi bidan puskesmas, dengan demikian mereka tidak merasa khawatir lagi dengan keadaan kesehatan mereka.
Rumah ibu Syamsiah S untuk kegiataN POSYANDU< Posbindu, PKB dan UKGMD
Pada waktu penulis mengunjungi kediamannya Ibu Syamsiah S beliau sedang mengajari anak usia 3 tahun, bermain dengan huruf. Penulis terkejut anak-anak itu pada umumnya sudah mengenal huruf dengan lancar. Kemudian tiba pada giliran membaca hafalan doa-doa mereka juga sudah fasih menghafal. Bukan main pentingnya PAUD di setiap RT/RW, membentuk anak dalam pendidikan dasar agama dan ilmu lainnya. Ketika nanti masuk ke Sekolah Dasar sudah dapat membaca.
Bu Syamsiah S ini tidak pernah berpikir kalau rumahnya dijadikan rumah kontrakan maupun kos-kosan, karena dia bertujuan sederhana ingin membantu kesehatan dan pendidikan anak dengan sangat sederhana. Ibu-ibu seperti ini kiprahnya sangat luar biasa. Patut dikagumi apakah di antara para pembaca ada yang mau seperti Ibu Syamsiah ini? Tentunya ada yah . . .
Rumah pribadi ibu Maswati di pinjamkan untuk kegiatan Posyandu, PAUD dan Posbindu
Syahdan seorang Ibu Maswayi seorang ibu rumah tangga biasa ini juga, rumah dan halamannya disumbangkan sebagai Posko kegiatan Masyarakat, Posyandu, Posbindu, dan PAUD. Lokasinya di Pondok Cabe udik di belakang Lapangan Udara Pondok Cabe. Patut dikagumi atas keikhlasannya mengabdi kepada masyarakat dengan mengorbankan rumah dan halamannya. Kalau berbicara dengan nilai nominal, lokasi rumah itu dapat disewakan sebagai niaga dengan mengubah bangunan menjadi toko-toko, lalu disewakan kepada pedagang. Ibu Maswati akan menghasilkan dana besar, hanya dengan ongkang-ongkang kaki dana masuk setiap bulan seperti pegawai swasta. Ternyata pemikiran Ibu Maswati dan keluarganya yang sederhana ini lebih memikirkan akhirat agar keluarga anak-cucunya selalu berpikir untuk hari nanti, sumbangan yang tidak kecil. Berapa bayi tertolong, ibu hamil, orang tua renta kecerdasan anak dari awal demikian sangat penting. Aduh penulis sangat kagum apakah aku bisa mengikuti jejak ibu-ibu mulia ini, jadi terharu.
Berbeda dengan Ibu Syamsiah S, Ibu Maswati ini masih lebih muda tetapi ibu-ibu ini ketika diajak bicara menunjukkan kebaikannya dengan bicara yang lugas jujur sederhana. Masih banyak lagi ibu-ibu di Tangerang Selatan ini yang mengiklaskan rumah beserta halamannya direlakan untuk kegiatan Posyandu di Kelurahan Jelupang Kecamatan Serpong Utara. Masih banyak lagi, pada dasarnya banyak ibu-ibu yang berbuat semampunya tanpa sadar mereka itu sudah menyumbangkan tenaga pikiran dan harta yang tidak ternilai harganya tanpa mengharap nilai nominal berupa dana.
Yang menghangatkan semangat para Kader Posyandu ini tak lain adalah pimpinan Kota Tangerang Selatan Hj Airin Rachmi Diani SH.MH. yang selalu memompa semangat meski tidak hadir setiap saat bersama kader dukungannya cukup memberikan semangat yang tinggi dengan motivasai yang disuntikkan, berupa forum bentukannya. Terbukti juga akhir tahun atas usulan Walikota untuk penambahan kuota penerima insentif bagi 1.000 Kader di Tangerang Selatan ini.
Sungguh, kiprah ibu-ibu masyarakat biasa nan sederhana ini sangat mengagumkan, harusnya didukung oleh masyarakat lain dari segala aspek kondisinya di masyarakat.
“Selamat Ulang Tahun Tangerang Selatan, semoga warga masyarakat selalu bangga dengan bergerak majunya kota ini dalam pembenahan di segala segi”
-Ngesti Setyo Moerni
0O0
Sebagai warga Kompasiana yang bermukim di Tangerang Selatan, "Bersama Kita Persembahkan" bagi Tangerang Selatan Silahkan dibuka:
- Airin menjawab Kritik Kinerja oleh Gapey Sandi
-Situ bungur dalam "CMORE" Oleh Agung Han
-Suka Duka Tinggal di tangerang Selatan Oleh Enny Soepardjono
-Car Free DayBintaro ; Cara Tangerang Selatan kurangi dampak dari Global Warming Oleh: Kevinalegion
-Taklukkan Ciputat Maka kau Taklukkkan Tangerang Selatan Oleh Dzulfikar
Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan di Tangerang Selatan Oleh Ngesti Setyo Moerni
Andai Masyarakat Tangerang Selatan Sadar, Betapa Bahayanya Membakar Sampah [HUT ke 6Tangsel] olah Ngesti Setyo Moerni.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H