Lihat ke Halaman Asli

Perbandingan Cerita Rakyat Ande-ande Lumut dengan Cinderella

Diperbarui: 17 Juni 2015   16:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perbandingan Cerita Rakyat Ande-Ande Lumut dengan Cinderella

Cerita rakyat Ande-Ande Lumut dengan Cinderella sebenarnya tidak terlalu berbeda, semua dari cerita ini hampir sama satu sama lain. Cerita ini mengkisahkan tentang seorang gadis cantik namun hidup nya sengsara karena ibu tiri nya yang jahat kepada sang gadis namun keadaan berubah ketika sang gadis tersebut bertemu dengan sang pangeran yang tampan dan baik hati yang ingin menjadikan sang gadis menjadi pendamping hidupnya. Didalam kedua teks tersebut terdapat kesamaan dari judul, tema, alur, penokohan, latar, dan amanat

Judul :

Kedua cerita tersebut mempunyai nama judul yang berbeda, namun dalam pengambilan nama judul, kedua cerita tersebut mempunyai judul yang diambil dari nama tokoh utama dari cerita Ande-Ande Lumut serta Cinderella tersebut.

Tema:

Kedua cerita tersebut mempunyai tema yang sama yaitu tentang seorang gadis cantik namun hidup nya sengsara karena ibu tiri nya yang jahat kepada sang gadis namun keadaan berubah ketika sang gadis tersebut bertemu dengan sang pangeran yang tampan dan baik hati yang ingin menjadikan sang gadis menjadi pendamping hidupnya.

Alur:

Dasar alur dari kedua cerita tersebut mempunyai kesamaan yaitu ketika sang gadis dibenci oleh ibu tiri dan kakak tiri nya lalu pada suatu saat keadaan menjadi berubah ketika di cerita Ande-Ande Lumut sang pangeran mengadakan sayembara untuk mencari jodoh dan di cerita Cinderella ketika sang pangeran mengadakan pesta di istana untuk mencari jodoh. Semenjak keadaan itu keadaan menjadi berubah sang gadis mempunyai hidup yang bahagia dan keluarga yang iri kepada sang gadis tidak bisa melakukan apa-apa.

Penokohan :

Dalam penokohan ini di dalam kedua cerita mempunyai tokoh yang sama yaitu terdapat pangeran yang tampan dan baik hati yang sedang mencari jodoh dan sang gadis yang baik hati,cantik, dan sabar karena dibenci oleh ibu tiri dan kakak tirinya tersebut. Lalu terdapat tokoh ibu tiri dan kakak tiri yang sangat benci terhadap sang gadis

Latar :

Di dalam kedua cerita ini hanya menggunakan latar yang biasa saja seperti istana, rumah sang gadis, tempat perjalanan dari rumah sang gadis menuju rumah sang pangeran.

Amanat:

Pesan yang dapat diterima dari persamaan cerita ini sama, yaitu kita harus terus bersabar menghadapi segala cobaan, kita tidak boleh iri atau pun benci kepada orang yang membenci kita.

Cinderella

Pada suatu hari di sebuah kerajaan tinggal seorang gadis cantik bersama dengan ibu tiri dan kakak tiri nya. Sang gadis tersebut bernama Cinderella,ia tinggal bersama ibu tiri dan kakak tiri nya karena ayah dan ibu kandung Cinderella sudah meninggal. Ibu tiri dan kakak tiri nya tidak pernah menyayangi Cinderella, ia selalu di minta untuk membersihkan rumah, melipat pakaian, membersihkan gudang, dan lain-lain. Perilaku yang diterima oleh Cinderella sangat membuat ia sedih tetapi ia terus mencoba untuk bersabar karena ia melakukan ini semua hanya untuk orang tua kandung nya.

Hidup Cinderella tidak pernah berjalan dengan baik, kakak tiri nya selalu mengejek Cinderella dengan perkataan yang tidak baik. Sampai pada suatu saat ketika ada seorang pengawal dari kerajaan memberi tahu kepada masyarakat di desa tersebut bahwa sang pangeran sedang mencari pendamping hidup nya. Mendengar berita tersebut, ibu dan kakak tiri nya langsung bersemangat mencari-cari baju yang bagus dan pantas dipakai untuk pergi ke pesta di istana tersebut. Cinderella pun ingin ikut pergi bersama ibu dan kakak tiri nya, namun mereka tidak membiarkan Cinderella pergi dan mereka memaksa Cinderella untuk tinggal di rumah dan membereskan segala kotoran.

Cinderella pun sedih, ia menangis di kamar nya, ia berfikir bahwa jika ada ayah nya disini ia pasti bisa pergi ke istana dan bertemu dengan sang pangeran. Sampai ketika ada peri yang menghampiri Cinderella dan bertanya mengapa ia menangis, lalu Cinderella berkata bahwa ia ingin pergi ke istana untuk bertemu dengan sang pangeran lalu sang peri meminta Cinderella untuk mencari empat ekor tikus dan dua ekor kadal, setelah mendapat apa yang diminta Cinderella memberikan empat ekor tikus dan dua ekor kadal kepada sang peri kemudian sang peri menyulap nya menjadi empat ekor kuda dan dua orang pengawal. Sebelum Cinderella pergi sang peri berkata bahwa ia tidak boleh pulang lebih dari jam 12. Maka dengan senang hati Cinderella pergi ke istana.

Sesampainya di istana semua orang memandangi Cinderella, ia begitu cantik dan anggun sehingga sang pangeran menanyakan kepada Cinderella “putri cantik apakah engkau mau berdansa denganku?” lalu Cinderella menjawab “tentu pangeran” dan mereka berdua berdansa. Kesenangan Cinderella harus tertunda dahulu karena ketika ia melihat jam bahwa jam sudah hampir menunjukkan pukul 12 malam sehingga ia harus kembali ke rumahnya dan berkata kepada pangeran “pangeran aku harus pergi, sampai jumpa” dan Cinderella pun berlari kencang keluar istana dan sesaat sepatu yang ia pakai pun terlepas dan Cinderella menghiraukan-nya.

Sang pangeran pun mendapatkan sepatu Cinderella itu dan meminta kepada para pengawal untuk mencari Cinderella, pemilik sepatu tersebut. Sesampainya di desa Cinderella tinggal, para pengawal mencari pemilik sepatu tersebut lalu kakak tiri Cinderella tersebut memaksakan agar sepatu tersebut masuk ke dalam kaki nya tetapi pada saat ia berjalan ia merintih kesakitan. Para pengawal melihat Cinderella dan meminta Cinderella untuk mencoba sepatu tersebut, dan sepatu tersebut pas dipakai Cinderella.

Para pengawal pun meminta Cinderella untuk ikut ke istana. Lalu sesampainya di istana ia bertemu dengan sang pangeran dan sang pangeran meminta Cinderella untuk menjadi pendamping hidupnya dan kemudian mereka menikah dan hidup bahagia selamanya.

Ande-Ande Lumut

Dahulu kala di desa Dadapan hidup seorang janda yang bernama Mbok Rondo Dadapan. Rondo Dadapan mempunyai tiga orang putri cantik-cantik yaitu Kleting Abang, Kleting Hijau dan Kleting Kuning. Rondo Dadapan sangat membenci Kleting Kuning entah karena apa alasannya. Kleting Kuning tidak boleh terlihat bagus setiap saat, ia tidak pernah diurusi oleh ibu nya dan ia juga dimusuhi oleh kakak-kakaknya.

Kleting Kuning dianggap sebagai pembantu, ia harus menyelesaikan apa yang diminta oleh kakak dan ibu nya tepat waktu dan jika tidak maka ia akan mendapatkan makian dari ibu dan kakak tirinya, namun karena Kleting Kuning merupakan gadis yang sabar dan mempunyai watak yang halus maka ia terima saja dengan keadaan itu sampai pada suatu saat ia mendapatkan bantuan dari para dewa ketika ia sedang menyuci di kali, ia berkata “Oh dewa, apa yang telah saya perbuat sehingga harus menanggung penderitaan ini? Oh! Tolonglah saya!” dan setelah ia berkata itu entah dari mana terbang lah burung Bango Tontong yang teramat besar yang membantu pekerjaannya selesai dengan cepat. Hal itu pun membuat ibu dan kakak-kakak nya tercengang.

Bango Tontong terus memberikan pertolongan hingga pada suatu saat ia memberi kabar bahwa ada seorang pangeran yang bernama Ande-Ande Lumut yang sedang mencari calon istri. Mendengar kabar itu ibu dan kakak-kakak nya mengirimkan kedua putri nya untuk bertemu dengan sang pangeran, dan Kleting Kuning meminta kepada ibu nya untuk ikut bersama mereka tetapi ibu nya melarangnya pergi dan ia sangat sedih dan meminta pertolongan kepada Bango Tontong.

Untuk mencapai ke kediaman sang pangeran, mereka harus melewati sebuah sungai yang sangat dalam airnya. Kedua kakaknya dapat menyebrangi sungai tersebut karena mereka melakukan kecurangan, mereka menggunakan siluman yang disebut Yuyukangkang dengan sebuah imbalan yaitu satu ciuman. Kleting Kuning meminta bantuan kepada siluman tersebut namun siluman tersebut menolak karena menurut siluman tersebut Kleting Kuning bau dan menggunakan pakaian yang kotor, namun karena ia mendapat bantuan dari Bango Tontong maka ia dapat menyebrangi sungai tersebut dengan lidi ajaib yang diberikan oleh Bango Tontong yang dapat mengeringkan sungai hanya dalam satu sebatan saja.

Mengetahui mau Ande-Ande Lumut bahwa ia hanya mau menikahi seorang wanita yang belum dinodai oleh Yuyukangkang maka ia akan menikahi Kleting Kuning yang dijahati oleh ibu dan kakak-kakaknya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline