Lihat ke Halaman Asli

Mari Bercermin dari Malaysia

Diperbarui: 10 Mei 2018   17:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kiri Najib Razak, kanan Mahathir/inews.id

Warga Malaysia saat ini termasuk masyarakat yang cepat sadar dan bertindak nyata untuk segera menyelamatkan kedaulatan mereka dari penjajahan pihak asing di Malaysia. Oposisi Malaysia menang telak dan Mahathir Menjadi PM tertua di dunia.

Pernah melihat rekaman video Mahathir menangis ketika menyaksikan berberapa pembangunan Proyek secara Turnkey yang dilaksanakan di Malaysia ? Mahathir menangis karena banyaknya tenaga kerja asing China masuk ke Malaysia seperti juga kenyataannya di Indonesia.

Masyarakat Malaysia mewujudkan ingin perubahan, sehingga  oposisi yang mencalonkan Mahathir bisa menang di Malaysia dengan kemenangan telak.

Pemilihan Umum berjalan dengan lancar dan adil di semua TPS diwilayah Malaysia tidak ada insiden. Bahkan, para pemilih dari kubu minoritas etnis Cina dan India merupakan pemilih loyal untuk kemenangan kubu oposisi, khususnya sejak pemilu 2008 di mana Barisan Nasional (BN) kehilangan dua pertiga mayoritas di parlemen Malaysia untuk pertama kali dalam 40 tahun.

Pantauan dari pewarta Kompas.com di Singapura yang mengunjungi Johor Bahru, Sabtu (5/5/2018), melihat banyak spanduk kampanye baik dari kubu BN maupun oposisi Pakatan Harapan (PH). Negara bagian Johor merupakan salah satu basis kekuatan yang menjadi sasaran oposisi, di mana ketidakpuasan pemilih Melayu terhadap BN dilaporkan terus meningkat.

Pihak petahana tadinya sangat optimis dengan kemenangannya yang didukung dari beberapa angka lembaga survey non independen, nyatanya para surveyor ini memanipulasi angka untuk kesenangan yang bayar.

Kampanye Najib Razak sebagai Presiden UMNO diberbagai tempat penuh sesak dan menjadikan Najib Razak sangat optimis koalisi Barisan Nasional (BN) yang dipimpinnya akan meraih kemenangan dalam Pemilu Malaysia 9 Mei 2018. Bahkan terucap perkataan Najib Razak bahwa pada akhir kampanyenya "Insya Allah, kita akan menang besar kali ini",  tambah Najib seperti dikutip oleh Channel News Asia, Minggu (6/5/2018).

Najib Razak juga sempat menggunakan kalimat menyindir yang ditujukan kepada kampanye kubu oposisi yang dibanjiri oleh ribuan masyarakat Malaysia. Menurutnya, kampanye itu adalah ilusi karena oposisi membawa penduduk luar untuk seakan-akan memberi kesan meluapnya dukungan murni rakyat kepada mereka Partai UMNO dan Barisan Nasional.

Sejumlah jajak pendapat yang katanya independen juga memperlihatkan BN, akan kembali memimpin Malaysia sejak kemerdekaan, UMNO akan kembali meraih kemenangan dengan perolehan kursi yang tidak jauh berbeda dengan lima tahun lalu, yaitu sekitar 133 kursi.

Meski selama masa kampanye tidak diunggulkan dalam jajak pendapat, kubu oposisi Pakatan Harapan (PH) yang dipimpin Mahathir tetap optimistis dapat mendongkel Najib dari kekuasaan dengan dukungan besar pemilih etnis Melayu.

Mahathir telah mengumumkan gerakan "Malay Tsunami" yang menunjukkan melonjaknya peralihan dukungan pemilih Melayu yang selama ini loyal pada UMNO malah sekarang ke kubu oposisi pimpinannya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline