Ump.ac.id_ Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) kelompok 124 Universitas Muhammadiyah Purwokerto yang bertempat di Desa Kalinusu Kecamatan Bumiayu, Kabupaten Brebes mengangkat suatu Tema " Adaptasi Kebiasaan Baru " kelompok 124 memiliki program kerja yang sesuai dengan adaptasi kebiasaan baru di masa pandemi salah satunnya pembuatan hand sanitizer alami di Desa Kalinusu, Kecamatan Bumiayu, Kabupaten Brebes. (Minggu/08/21).
kebersihan dan kesehatan diri dapat dilihat dari Adaptasi kebiasan baru dalam masyarakat salah satunnya yaitu dengan mematuhi protokol kesehatan seperti mencuci tangan, yang menjadi salah satu fokus utama dari mahasiswa serta masyarakat dalam memutus rantai covid-19. Adannya pandemi covid-19 menjadikan produk hand sanitizer makin populer dan tidak asing lagi bagi masyarakat desa, sehingga membuat para produsen hand sanitizer menaikkan harga dengan sangat tidak wajar.
Kondisi tersebut membuat mahasiswa KKN T-AKB 124 UMP memiliki kreatifitas pada pembuatan produk hand sanitizer berbahan alami dengan menggunakan bahan-bahan alami seperti daun sirih sebagai bahan utama dan jeruk nipis sebagai pelengkap/ memberikan aroma pada hand sanitizer. Daun sirih yang memiliki banyak manfaat salah satunnya sebagai antiseptik yang dipercaya bisa menangkal bakteri dan aman jika digunakan sehari-hari. Pembuatan hand santitizer dimulai dari alat dan bahan yang harus sterill agar menghasilakan produk yang berkualitasdan hygienis, daun sirih dipotong-potong berukuran kecil lalu direbus, kemudian rebusan daun sirih disaring dan di campurkan dengan bahan pelengkap seperti jeruk nipis. Takaran pada bahan utama dan pelengkap masing-masing yaitu 40ml ekstrak daun sirih, 45ml air baku, dan 8 ml perasan jeruk nipis. Bahan pelengkap seperti jeruk nipis dapat membuat ph pada air rebusan daun sirih menjadi lebih jernih.
Selanjutnya pada packaging hand sanitizer harus dilakukan sterilisasi pada botol spray dengan cara memasukkan atau merebus botol spray hand sanitizer dalam air hangat agar bebas bakteri. Setelah cairan hand sanitizer sudah siap untuk dikemas, maka tuangkan ke dalam botol spray dan diberi label stiker agar lebih menarik hasil produk hand sanitizer Mahasiswa KKN T-AKB 2021
Keunggulan dari hand sanitizer berbahan alami ini tidak membuat iritasi pada kulit, tetapi karena dibuat dari bahan alami dan tidak ditambahkan pengawet maka hanya bisa bertahan kurang lebih dua minggu, oleh karena itu penggunaannya harus segera habis. Hand sanitizer alami ini dibagikan kepada masyarakat sekitar posko desa Kalinusu. Hal ini diharapkan dapat mecegah penyebaran Covid-19 disekitar lingkungan tersebut.
Penulis : Kinanti Dwi Irawati (1704010039)
DPL : Eqwar Saputra, S.T, M.T
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H