Film Harry Potter
Hampir semua orang pernah menonton atau mendengar tentang film Harry Potter, bagaimana tidak? Sekuel film Harry Potter ini merupakan salah satu waralaba terbesar di dalam sejarah perfilman dan budaya pop. Sekuel Harry Potter ini diadaptasi dari novel yang ditulis oleh J.K Rowling, dan dirilis pertama pada tahun 1997 berbentuk novel yang berjudul "Harry Potter and The Philosopher's Stone" novel ini masuk ke Indonesia pada tahun 2000. Dengan kesuksesannya dalam penjualan Harry Potter dalam bentuk novel, maka sekuel Harry Potter sendiri mulai di produksi sebagai film dari tahun 2001-2011. Seperti halnya kendala dari film lain yang mengadaptasi dari buku, dalam proses produksinya film Harry Potter ini sendiri menghadapi tantangan dalam mentransfer "keajaibak-keajaiban" dengan fantasi yang tinggi ke dalam bentuk visual. Meskipun dapat dikatakan bahwa film ini sukses besar, tetapi masih saja terdapat beberapa kekurangan dan kelebihan jika dibandingkan dengan novel tulisan J.K. Rowling sendiri.
Kesuksesan Film Harry Potter
Tentu saja, dengan banyaknya penonton dan penjualan yang didapat dari sekuel Harry Potter ini dapat dikatakan sebagai kesuksesan yang besar. Namun apa sajakah kesuksesan lain yang terdapat dalam film ini?
1. Visualisasi yang memukau
Salah satu kesuksesan terbesar dalam segi visual adalah dengan hadirnya visualisasi yang tepat terkait "Hogwarts", "Mythical Creature", dan sihir-sihir lain yang di proses menggunakan CGI. Tentu saja aspek aspek ikonik seperti ini tidak diceritakan secara mendetail di buku, tetapi dalam film Harry Potter sendiri dapat dikatakan sukses besar karena berhasil menarik audiens bahkan yang belum pernah membaca novelnya sekalipun
2. Pemeranan yang tepat
Casting yang ada di film Harry Potter ini sangatlah baik, karena dapat memvisualisasikan karakter sesuai dengan gambaran yang ada di novelnya. Pemilihan aktor muda seperti Daniel Radcliffe (Harry Potter), Emma Watson (Hermione Granger), dan Rupert Grint (Ron Weasley) merupakan pemilihan yang tepat. Seiringnya waktu berlalu, para karakter ini telah tumbuh dan berkembang selaras dengan perkembangan karakter yang mereka perankan di film ini.
3. Konsisten dengan plot
Meskipun terdapat beberapa scene yang dihilangkan demi menjaga durasi yang ada, tetapi film ini berhasil untuk menghadirkan plot yang sesuai dan konsisten dengan apa yang tertulis di novel. Cerita tentang persahabatan mereka bertiga untuk mengalahkan Voldemort ini dan diimbuhi dengan perkembangan karakter lainnya tetap menjadi fokus utama dalam film ini. Banyak penggemar novel Harry Potter yang mengatakan bahwa walaupun diadaptasi menjadi film, tetapi alur cerita masih tetap sama.
Kekurangan Film Harry Potter
Tidak dapat dipungkiri dibalik kesuksesan besar film Harry Potter ini, terdapat beberapa kekurangan jika dibandingkan dengan novel aslinya. Simak poin-poin berikut ini
1. Kurangnya pengembangan karakter pendukung
Jika kita melihat ke arah novel, terdapat banyak karakter pendukung yang memiliki peran besar seperti Neville Longbottom, dan juga Ginny Weasley. Tetapi yang terjadi di film ini adalah tidak terlihatnya pengembangan karakter mereka, singkatnya apabila dalam novel terdapat kisah romansa dari Ginny Weasley dan Harry Potter maka di film tidak begitu ditampilkan mengingat dengan durasi film yang akan ditayangkan.
2. Keterbatasan durasi
Mengingat dengan keterbatasan durasi yang harus ditampilkan, banyak penggemar novel yang mengeluh terutama pada film Harry Potter and The Deathly Hallows, karena dalam novelnya pada sekuel ini diceritakan mengenai sejarah Hogwarts dan juga sejarah dari keluarga-keluarga yang ada di sekuel Harry Potter. Tetapi kenyataannya pada film yang ditayangkan hanya fokus pada Harry Potter yang ingin mengalahkan Voldemort.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H