Berkaitan dengan tema kemandirian pangan, saya di sini hanya ingin berkisah pengalaman memasak dengan memasak hasil ramban-ramban alias memetik tanaman yang sudah ditanam di pekarangan rumah.
Contoh tanaman yang sangat bermanfaat dan enak serta ekonomis adalah tanaman nangka. Di rumah, nangka milik ibuku sangat lebat dan tetangga sering meminta karena masakan tradisional "jangan tewel" berbahan dasar nangka muda.
Selain itu daun salam, daun jeruk, jeruk nipis, dan pandan pun tinggal mengambil di pekarangan.
Yang mudah ditanam dan bisa ditambatkan ke genteng adalah sayuran labu panjang. Itu juga bertahun-tahun ada di rumah sebagai sayuran yang wajib ada saat membuat sayur bening.
Itu juga sekaligus bayamnya yang mudah sekali tumbuh. Yang mudah ditanam juga daun kepikiran untuk sayuran pecel dan bunga turi.
Belimbing wuluh, buah yang memiliki jutaan manfaat sebagai makanan, bumbu penyedap, bahkan obat. Buah ini harus segera dipetik sebelum jatuh dan mengotori taman. Malah, sekarang sering kekurangan karena selalu lekas habis saat berbuah.
Saat dulu kakek menanam tanaman-tanaman ini dengan metode tandai dan lupakan. Saat itu tanah pekarangan ini sangat subur sehingga tidak memerlukan teknis khusus agar tumbuh.
Kakek hingga akhir hidupnya memiliki hobi menanam pohon dan tanaman apa pun yang sekarang dinikmati oleh anak cucunya.
Ingat kenangan kakek dulu adalah saat beliau mencangkul, ada tiga bekicot yang terkena mata cangkulnya. Kakekku adalah orang Kediri asli. Dia langsung membakar bekicot itu dan memakan bekicot sebagai lauk. Mengingat kisah ini saya hanya bisa tersenyum.