Lihat ke Halaman Asli

Ayah

Diperbarui: 24 Juni 2015   16:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

...Ayah...

Karya : Susanti Rahayu

Paa.. apa kabarmu disana..

Ada ingatkah kau padaku anakmu..?

Adakah rasa rindu untukku...

Bagaimanapun ku ingin kau ada di sini

Temaniku melewati hari-hariku..

Membimbingku disaat kubutuhkan nasihat dan petuahmu

Untuk menjalani hidup yang begitu sulit dan rumit

Tapi nyatanya sekeras apapun ku berjuangtuk kehadiranmu di sisiku kini,,

Itu tidak mungkin lagi terjadi

Karena kau yang telah memilih tuk memilih mereka dibanding kami

Kau tinggalkan kami karena keegoisan hati dan keinginanmu

Pernahkah kau tau bahwa keadaan hati ini

Hati yang merindu kehangatan kasih darimu

Yang dulu kita rajut bersama pa...

Walau kau jauh ingin rasanya kau tanya kabar tentangku...

Dikala sakit ingin kau jenguk

Dikala ada waktu luang ingin kau ajak main keluar

Tapi nyatanya mata hatimu sudah tidak begitu

Kau dengan tega bermain dengan anak lainmu

Yang bukan anak darah dagingmu...

Anak yang baru kau bertemu dengannya..

Sungguh kesetian itu penting

Sungguh saling mengerti itu dibutuhkan

Pemikiran seperti ini sudahada dalam benak ku yang masih kecil

Kenapa jika berbeda harus kami yang jadi korban?

Kenapa denganperpisahan yang terjaditidak pikirkan luka yang akan kami rasakan?

Walaupun begitu,,,

Engkkaulah ayahku

Yang telah berjasa dalam hidupku walau sebentar saja yang kurasakan

Atau kalau memang kau jahat...

maka Sejahat apapun kau padaku

Kau tetap ayahku

Setega apapun kaupadaku

Kau tetap ayahku

Apakah ini simbol kebencianmu

Meninggalkan kami tanpa jejak

Ataukah caramu menyayangi dengan cara yang berbeda..

Kalau itu kasih sayangmu tapi rasanya menyakitkan

Mencintai dengan perpisahan tanpa kabar adalah cara lainmu menyayangi kami ....

Terima kasih Tuhan telah menakdirkan dia menjadi ayahku

Kabarkan padanya bahwa aku baik-baik saja

Dan semoga kebaikan selalu tercurah untuk kehidupanya disana..

Bagaimanapun kau tetap ayahku

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline