Lihat ke Halaman Asli

Oracle, Sudah Kalah Membayar Pula

Diperbarui: 25 Juni 2015   03:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1341986425185455611

[caption id="attachment_187267" align="aligncenter" width="600" caption="Larry Ellison, CEO Oracle, sumber: http://www.webguild.org"][/caption] Larry Ellison, CEO Oracle, mungkin tidak membayangkan sebelumnya. Tuntutannya yang sebesar 6,1 miliar dollar atas pelanggaran paten yang ia tuduhkan dilakukan oleh sistem operasi smartphone Google Android berbuah cek sebesar 4 juta dollar yang harus dibayarnya. Ini artinya, Oracle setelah kalah harus membayar biaya perkara sebesar 4 juta dollar yang diminta oleh Google. Sejenak kita kembali ke tahun 2010 yang lalu di mana saat itu Oracle melayangkan gugatan atas penyalahgunaan paten Java milik Oracle (yang berasal dari SUN yang diakuisisi oleh Oracle sebelumnya). Tidak tanggung-tanggung Oracle menuntut Google sebesar 6,1 miliar dollar yang bila dimenangkan mungkin akan menjadi kasus pelanggaran paten terbesar di dunia. Pada tanggal 12 Januari 2012 yang lalu, hakim yang menyidangkan kasus gugatan paten ini mengatakan kepada Oracle bahwa gugatan sebesar 6,1 miliar dollar tersebut adalah lelucon. Pada akhirnya setelah melalui persidangan, Oracle dinyatakan kalah oleh pengadilan. Dalam keputusannya pada akhir Mei 2012 yang lalu, William Alsup mengatakan:

"Google has violated no copyright," Alsup wrote in his decision, because "copyright law does not confer ownership over any and all ways to implement a function or specification, no matter how creative the copyrighted implementation or specification may be."

Ternyata tidak cukup harus menerima kekalahan, laporan dari Groklaw menyebutkan bahwa Google meminta Oracle membayar biaya perkara yang dihitung oleh Google sebanyak 4.030.669 dollar AS. Wired yang turut melaporkan kasus ini menyatakan bahwa jumlah 4 juta dollar AS tersebut berasal dari beberapa hal yang dilakukan Google selama berpekara dengan Oracle, yaitu: 1. Google secara elektronis membuat dokumen sebanyak 3,3 juta dokumen dalam upaya menjawab permintaan Oracle. 2. Google memproses lebih dari 97 juta dokumen untuk diproses dan direview secara elektronis. 3. Google membuat 60 dokumen secara terpisah yang mencakup lebih dari 20 juta halaman. Google telah memasukkan permintaan mereka ini ke pengadilan dan meminta pengadilan memerintahkan Oracle untuk membayar biaya hukum atas tuntutan yang mereka lakukan terhadap Google. Oleh karena Google memenangkan kasus ini maka Google berhak untuk menuntut ganti rugi atas biaya yang telah mereka lakukan selama bersengketa dengan Oracle. Dibalik semua itu, kemenangan Google terhadap Oracle ini bisa dilihat lebih jauh sebagai kemenangan inovasi dan kolaborasi. Google Android merupakan proyek terbuka (open source) sehingga dengan kemenangan Google sama artinya dengan kemenangan open source secara keseluruhan. Oracle, harus menerima nasib buruk, sudah kalah harus membayar biaya perkara pula. Saya rasa dibalik semua kasus gugatan terhadap Android dari berbagai pihak, kemenangan terhadap Oracle ini merupakan kemenangan besar dan menegaskan bahwa esensi Android.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline