[caption id="attachment_173223" align="aligncenter" width="507" caption="Ilustrasi, sumber: http://pinoytutorial.com"][/caption] Pernah mengunjungi situs tertentu yang tidak kunjung loading dengan sempurna? Pernah gagal memasuki sebuah situs karena setelah ditunggu sekian lama, tidak juga muncul di layar komputer atau ponsel? Jika pernah, artinya anda tidak sendiri. Masih jutaan orang di Indonesia mengalami hal yang serupa, loading time situs yang sangat lama. Hal ini menjadi perhatian tersendiri bagi Google. Baru-baru ini Google merilis sebuah laporan tentang pengukuran kecepatan loading situs-situs yang diakses melalui desktop dan mobile. Waktu yang dihitung adalah waktu rata-rata dalam detik di lima puluh negara dengan kecepatan internet tercepat. Dari pengukuran situs-situs di negara Slovakia menjadi juara dengan rata-rata waktu loading situs 3,3 detik. Posisi kedua Korea Selatan dengan 3,5 detik, sedangkan Amerika Serikat berada di luar sepuluh besar. Dari 10 besar negara dengan situs-situs tercepat loading-nya tersebut tidak satupun negara Asia Tenggara. Hal yang lebih memprihatinkan lagi, Indonesia merupakan negara dengan situs terpanjang waktu loading dengan rata-rata waktu loading 20,3 detik jika diakses melalui dekstop komputer. Jika diakses melalui jaringan mobile butuh 12,9 detik untuk membuka situs-situs Indonesia. Posisi Indonesia jika akses dilakukan di komputer dekstop kalah dibanding Philipina yang berada setingkat di atas Indonesia. Indonesia berada posisi paling bawah dalam daftar Web page load speeds on desktop computers. Kecepatan loading situs merupakan hal yang sangat penting mengingat beberapa hal. Pertama, 40% pengunjung internet membatalkan kunjungannya ke sebuah situs tertentu jika loading time lebih dari 3 detik. Kedua, 47% konsumen berharap waktu loading itu hanya 2 detik atau kurang. Ketiga, keterlambatan repon halaman situs 1 detik, berarti kehilangan conversation sebanyak 7%. Keempat, jika sebuah situs e-commerce menghasilkan 100 ribu dollar per hari, keterlambatan 1 detik saja berpotensi mengurangi penjualan sebanyak 2,5 juta dollar setahun. Mengapa Waktu Loading Situs Indonesia Sangat Besar? Kecepatan loading situs dipengaruhi oleh banyak hal. Salah satu faktor umum adalah kecepatan jaringan internet. Jika kita lihat dalam kasus Indonesia, kecepatan internet masihlah kalah dibandingkan dengan negara lain sesama negara ASEAN seperti Malaysia dan Singapura. Hal yang sangat kita khawatirkan adalah sebagaimana dilaporkan oleh kompas.com adanya salah kaprah dalam membangun jaringan internet di Indonesia. Menurut Chairman Mastel, Setyanto P Santosa, sekitar 95 persen koneksi internet di Tanah Air masih memakai koneksi wireless, sisanya memakai kabel. Hal itu salah kaprah. Sebagai negara berkembang, justru koneksi fixed broadband yang harus diperbesar, bukan malah koneksi wireless. Dengan fixed broadband, koneksi internet akan jauh lebih cepat dan lebih stabil dibandingkan dengan wireless broadband. Selain faktor umum, ada beberapa hal khusus yang membuat lamanya waktu loading sebuah situs. Pertama kualitas kode HTML dan CSS. Semakin baik kualitas kode HTML dan CSS akan semakin pendek waktu yang dibutuhkan untuk loading.
Badly written and bloated HTML code that is not standards compliant will weight more and take more time to reach the user’s computer, and then will take longer to be rendered by the browser.
Bisa jadi kebanyakan kode HTML atau CSS situs-situs Indonesia badly written dan tidak sesuai dengan standar sehingga membutuhkan waktu yang lebih lama untuk ditampilkan dilayar komputer/ponsel. Kedua Ukuran situs. Biasanya situs-situs dengan gambar berkualitas tinggi akan membutuhkan waktu yang lebih lama untuk ditampilkan. Situs dengan gambar-gambar besar akan memakan bandwith yang lebih besar sehingga jika koneksi lemot kondisinya akan semakin parah. Ketiga Hosting. Banyak dari kita menginginkan hosting yang murah bahkan gratis. Keinginan ini tentu saja wajar, namun akan berdampak kepada lamanya waktu loading situs. Situs-situs dengan hosting berbayar dan biayanya mahal tentu saja akan lebih cepat ditampilkan. Ini hal yang wajar, jika anda membayar lebih tentu anda akan lebih diprioritaskan. Dengan demikian, kita bisa menyimpulkan, banyak situs di Indonesia ber-hosting gratis, ataupun kalau membayar dengan biaya paling murah sehingga berdampak jelek bagi waktu loading. Di bidang mobile terdapat beberapa faktor yang membuat lamanya waktu loading situs. Pertama ketidakmampuan pengguna mencapai koneksi 35 atau 4G yang dijanjikan. Koneksi 3G dan 4G menjanjikan kecepatan internet mobile yang lebih besar sehingga bila konsumen tidak bisa menjangkaunya dipastikan koneksi mobile akan lambat. Selain hal ini dari sisi operator, ketersediaan BTS yang merata dan sudah bisa melayani koneksi 3G juga penting. Kita tahu, meskipun di Indonesia hampir semua operator mengklaim sudah memiliki jaringan 3G bahkan 3,5 namun tetap saja koneksi lamban karena tidak tersedianya BTS 3G atau 3,5 secara merata di seluruh wilayah. Kedua, situs yang tidak dirancang untuk bisa diakses melalui jaringan mobile. Masih banyak situs-situs yang hanya diperuntukkan bagi akses desktop, padahal pengguna makin banyak menggunakan mobile device untuk mengkases internet. Nah melihat kondisi Indonesia yang berada di urutan buncit dalam daftar Web page load speeds on desktop computers, tentunya perlu perbaikan. Demikian juga di bidang mobile Indonesia Indonesia berada dalam 10 negara dengan waktu loading terlama, meskipun bukan yang paling bawah. Para pemiliki situs perlu melihat kembali situs mereka, memperbaiki kalau ada kesalahan teknis kode HTML atau CSS, mengubah ukuran situs menjadi lebih efisien dan menggunakan hosting berbayar. Selain itu di sisi mobil perlu penyesuaian agar situs kompatible dengan mobile device. Pemerintah juga perlu turun tangan dengan membanguna fixed broadband agar internet lebih kencang dan stabil, sementara operator jangan hanya memberikan janji kecepatan 3G dan 3,5G sementara BTS tidak disesuaikan ke teknologi 3G atau 3,5G. Sumber: Bloomberg, kompas.com. kissmetrics.com dan helium.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H