Lihat ke Halaman Asli

Ketika Sang Burung Biru Mengepak di FX Sudirman

Diperbarui: 25 Juni 2015   04:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13383914701922751427

[caption id="attachment_179826" align="aligncenter" width="600" caption="Dari kiri ke kanan: Ibu Noni Purnomo, Rhenald Kasali, Alberthiene Endah, dan Farhan di peluncuran Sang Burung Biru"][/caption] Kisah sukses perusahaan sudah banyak bertebaran di rak-rak toko buku. Kita bisa membaca betapa suksesnya Apple Inc. di bawah dua kali kepemimpinan Steve Jobs. Kita juga membaca betapa suksesnya Google yang memulai bisnis mereka dari mesin pencarian di internet, kini menembus ke berbagai bidang. Perusahaan lokalpun tak kalah banyak yang sukses dan kisah suksesnya pun dibukukan agar banyak orang yang bisa mengambil inspirasi dari sukses perusahaan tersebut. Saya masih ingat, sekitar tahun 1992 atau 1993, sebuah Catatan Pinggir Goenawan Mohamad berkisah tentang perusahaan multinasional Indonesia pertama, bahkan Asia, Oei Tiong Ham. Perusahaan ini sukses alang kepalang, namun kemudian terkubur karena masalah penerus yang berantakan. Tentunya sangat banyak juga perusahaan kecil atau besar yang mengalami hal yang sama dengan Oei Tiong Ham. Kisah Oei Tiong Ham adalah kisah bagaimana tidak mampunya para penerus dari keluarga Oei untuk melanjutkan kepemimpinan Oei yang sangat brilian. Bagaimana dengan Sang Burung Biru, Blue Bird? Anda tentu sangat mengenal perusahaan yang di Jakarta kita bisa temukan dengan armada taksinya yang sangat banyak. Perusahaan ini, sama seperti Oei Tiong Ham  berasal dari perusahaan keluarga, yang kini memasuki generasi ketiga. Namun perusahaan ini bukanlah  Oei Tiong Ham yang lain. Perusahaan ini, kini memasuki 40 tahun usianya terus eksis dan berkarya. Dalam rangka empat puluh tahun Blue Bird, perusahaan ini meluncurkan sebuah buku yang diberi judul Sang Burung Biru Perjalanan Inspiratif Blue Bird Group. Buku ini secara resmi diluncurkan pada tanggal 29 Mei 2012 di FX Sudirman. Buku ini situlis oleh Alberthiene Endah, seorang penulis yang sangat terkenal di Indonesia. Saya turut hadir dalam peluncuran dan bedah buku yang dihadiri oleh banyak tokoh, antara lain pakar manajemen Rhenald Kasali. Hadir juga Ibu Noni Purnomo, Vice President Business Development Blue Bird Group.  Dalam sambutannya, Ibu Noni Purnomo mengatakan bahwa sangatlah berarti bagi Blue Bird sebagai salah satu perusahaan anak bangsa untuk bisa membagikan cerita inspirasi yang bisa membangun semangat generasi muda Indonesia untuk berkarya dan lebih maju dalam kehidupan ini. Untuk diketahui, pada awalnya Blue Bird adalah usaha taksi gelap di sekitar tahun 1972. Usaha ini merupakan wujud semangat dan kerja keras Ibu Mutiara Siti Fatimah Djokosoetono untuk membawa keluarganya lebih baik serta tercukupi kebutuhannya di masa yang serba sulit. Kisah-kisah inspiratif di buku Sang Burung Biru ini niscaya memberikan semangat lebih bagi kita generasi muda untuk belajar dari semangat seorang ibu, bagaimana ia membangun usaha yang mungkin tidak akan terbayangkan olehnya sesukses seperti sekarang ini. Saya mengikuti bedah buku Sang Burung Biru Kisah Inspiratif Blue Bird Group dengan saksama. Ibu Noni Purnomo sendiri mengisahkan bagaimana ia sedari kecil sudah dipekerjakan oleh orang tuanya untuk membantu bekerja di Blue Bird. Ia berkisah, dulu sering makan bersama dengan para sopir yang waktu itu jumlahnya masih bisa dihitung. Ia juga menceritakan bahwa ia tidak bisa dengan mudah memperoleh uang belanja. Ia harus bekerja untuk bisa memperoleh uang. Satu nasihat penting ibu Djoko adalah tentang kesederhanaan. Ibu Noni mengatakan bahwa sebagai manusia kita tidak boleh memandang rendah orang lain karena perbedaan kondisi ekonomi. Setiap kita tidak boleh hidup berlebihan, jika ada kelebihan haruslah dibagi dengan orang lain. Nasihat ini terus dilaksanakan oleh para penerus Blue Bird Group sampai hari ini dengan membagikan banyak hal, baik bagi karyawannya maupun bagi khalayak umum seperti pemberian bea siswa dan pendirian sekolah anak pemulung yang diberi nama Sekolah Kami. Rhenald Kasali dalam pembahasannya menekankan betapa pentingnya bagi kita untuk selalu menjadi Driver, bukan passenger. Driver adalah orang yang selalu berpikir dan memperhitungkan keselamatan para penumpang yang bergantung kepadanya. ibu Djoko adalah seorang Driver karena ia berpikir dan kemudian menyelamatkan banyak orang setelahnya. Hal ini tentu berbeda dengan passenger yang selalu bergantung kepada Driver sehingga mereka tidak berpikir apa pun. Sang penulis, Alberthiene Endah mengakui bahwa menulis Sang Burung Biru Perjalanan Inspiratif Blue Bird Group merupakan pengalaman baru baginya. Ia mengatakan menggunakan metode Investigasi Perasaan dalam menulis buku Sang Burung Biru. Sebelumnya ia malah mengira akan dihadapkan kepada penulisan buku mengenai keberhasilan Blue Bird Group dari sisi manajemen yang kurang menarik baginya. Untunglah, Ibu Noni Purnomo mengatakan bahwa buku yang akan disusun nantinya merupakan kisah-kisah inspiratif dari para pendiri Blue Bird Group yang bisa menginspirasi banyak orang jika kelak membacanya. Peluncuran buku ini tentu saja tidak monoton dan melulu berbicara tentang buku Sang Burung Biru. Farhan yang memandu berlangsungnya acara, memberikan canda segar dan banyak hal yang membuat peserta untuk selalu mengikuti acara sampai selesai. Tentunya di sisi hiburan ada tarian, ada lagu-lagu enak dari band jazz Bad Time Story dan ada juga musik Angklung dari Sekolah Kami. Tidak ketinggalan pengumuman pemenang penulisan Taxi Mobile Reservation yang dimenangkan oleh Kompasianer dan seorang jurnalis media mainstream. Berbagai door prize seperti paket buku dari Gramedia serta voucher taksi Blue Bird dibagikan. Sungguh acara yang santai namun fokus dan tercapai tujuannya. Selamat 40 tahun Blue Bird Group! Beberapa foto yang sempat diabadikan dari acara peluncuran Sang Burung Biru Perjalanan Inspiratif Blue Bird Gropu dapat dinikmati berikut ini. [caption id="attachment_179827" align="aligncenter" width="600" caption="Tarian Burung Biru membuka acara peluncuran Sang Burung Biru "]

1338391564409992235

[/caption] [caption id="attachment_179828" align="aligncenter" width="600" caption="Peluncuran secara resmi buku Sang Burung Biru "]

1338391621769064577

[/caption] [caption id="attachment_179829" align="aligncenter" width="600" caption="Ibu Noni Purnomo bergaya laksana Burung Biru yang sedang Terbang "]

13383917521305851900

[/caption] [caption id="attachment_179830" align="aligncenter" width="600" caption="Pemenang lomba blog Taxi Mobile Reservation yang berhadiah iPhone bersama Ibu Noni Purnomo"]

13383918051127995611

[/caption] [caption id="attachment_179831" align="aligncenter" width="600" caption="Para Blogger Barudak Bogor yang ikut menyemarakkan peluncuran Sang Burung Biru "]

13383918751930121922

[/caption] [caption id="attachment_179832" align="aligncenter" width="600" caption="Musik Angklung dari Sekolah Kami "]

1338391949657438667

[/caption] [caption id="attachment_179833" align="aligncenter" width="600" caption="Ada banyak door prize"]

13383920011982535406

[/caption] [caption id="attachment_179834" align="aligncenter" width="400" caption="Ada yang mejeng bersama Farhan "]

1338392095628772332

[/caption] [caption id="attachment_179835" align="aligncenter" width="600" caption="Grup musik Bad Time Story"]

1338392145454081009

[/caption] Pertanyaannya, siapa sih yang dapat #iPhone?



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline