Lihat ke Halaman Asli

iPhone versus Nokia Lumia 900, Pilih Mana?

Diperbarui: 25 Juni 2015   06:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13345527022132539664

[caption id="attachment_171985" align="aligncenter" width="600" caption="Stephen Elop, CEO Nokia ketika memperkenalkan Nokia Lumia 900, sumber: http://www.thedailybeast.com"][/caption] Nokia kembali memasuki peta pertarungan smartphone dengan merilis Nokia Lumia 900 untuk pasar Amerika Serikat beberapa hari yang lalu melalui AT&T. Tidak seperti seri Nokia Lumia 800 dan 710 yang diluncurkan di Eropa untuk pertama kali, Nokia yang beraliansi dengan Microsoft dan mempersenjatai seria Lumia dengan Windows Phone, merilis Nokia Lumia 900 di Amerika Serikat untuk pertama kali. Ini menandakan kembali masuknya Nokia ke pasar AS, setelah sebelumnya seri smartphone berbasis Symbian hampir bisa dikatakan tidak sukses. Dengan harga yang sangat menggiurkan hanya 99,99 dollar AS untuk pelanggan baru dengan masa kontrak selama dua tahun, Nokia Lumia 900 memberikan pilihan yang sangat menarik bagi konsumen untuk mencoba smartphone berbasis Windows Phone. Bila kita lihat, strategi harga murah yang diterapkan Nokia ini cukup berhasil untuk menarik konsumen untuk membeli Nokia Lumia. Meskipun review yang diberikan pengamat gadget di berbagai situs cukup berimbang, Lumia 900 menunjukkan bahwa smartphone ini cukup bagus sebagai alternatif melihat harga smartphone Android, apalagi iPhone tidak ada yang sebesar 99,99 dollar AS. Tentu saja, sebagai smartphone yang baru memasuki pasar Lumia 900 akan diperbandingkan dengan smartphone yang sudah ada di pasar. Namun belum lagi habis rasa senang konsumen dengan harga yang sangat murah, Nokia mengumumkan adanya bugs di software sehingga ada beberapa handset yang tidak bisa connect ke internet. Nokia bersikap cukup gentleman mengakui hal ini dan langsung memberikan perbaikan sotfware beberapa hari kemudian. Nokia juga memberikan kupon seharga 100 dollar AS bagi siapa saja yang telah membeli Lumia 900. Ini artinya mereka memperoleh Lumia 900 secara cuma-cuma. Selain masalah bugs di software ini, peluncuran Nokia juga dikritisi sebagai kurang tepat karena bertepatan dengan perayaan Paskah. Sejauh pengamatan saya di berbagai situs gadget, pendapat terhadap Lumia 900 cukup berimbang. Ada sebagian pengamat menjagokan Lumia 900 sebagai pilihan cerdas mengingat harganya yang sangat murah. Namun sisi harga kini bagi sebagian konsumen AS mungkin bukan pertimbangan utama. Mereka melihat sisi lain yang ditawarkan oleh Lumia 900 dibandingkan dengan smartphone yang sudah ada di pasar, salah satunya tentu saja iPhone 4S dari Apple Inc. iPhone 4S sejauh ini merupakan patokan yang banyak dijadikan rujukan bagi sebuah smartphone. Dengan beberapa fitur menjanjikan seperti Siri, banyak orang yang rela antri bahkan bermalam hanya untuk memperolehnya. Lumia 900 belumlah mencapai hal tersebut meskipun kabar terakhir menunjukkan bahwa AT&T kehabisan stok yang mungkin menandakan banyaknya pesanan Nokai Lumia 900. Dari sisi spesifikasi pada masing-masing handset, saya bisa memperbandingkan tiga hal penting berikut ini yang menunjukkan iPhone masih jauh lebih baik dibandingkan Nokia Lumia 900. 1. Layar Bisa dikatakan layar iPhone jauh lebih baik dibandingkan dengan Lumia 900. Ukuran layar iPhone 3,5 inchi dan resolusi 960x640, sedangkan Lumia 900 layarnya lebih besarm yaitu 4,3 inchi. Sayangnya resolusinya lebih rendah dibandingkan iPhone, yaitu  800x480. Hal ini akan membuat layar Lumia 900 lebih gray dibandingkan iPhone karena layar yang lebar, tetapi pikselnya lebih rendah. Bahkan dibandingkan dengan smartphone kelas premium saat ini, layar Lumia 900 kalah bersaing. 2. Kamera Kita tahu iPhone dibekali kamera 8 megapiksel. Nokia Lumia 900 juga memiliki kamera sebesar 8 megapiksel, namun dengan kemampuan yang berbeda di dalam mengambil video. Kamera iPhone 4S bisa merekam  full 1080p HD video, sedangkan kamera Lumia 900 hanya  720p HD video. 3. Aplikasi Berbicara Aplikasi, tentunya Apple Store merupakan pilihan pertama para developer, bahkan jika dibandingkan dengan Google Play (aka Android Market). Saat ini pasar aplikasi iOS memiliki 600.000 aplikasi, Google Play sekitar 400.000, sementara untuk Windows Phone baru mencapai 80.000. Keengganan developer membuat aplikasi untuk Windows Phone memang terasa karena pengguna yang sedikit. Contoh terbaru adalah Rovio yang merilis Angry Birds Space untuk iOS dan Android, namun tidak untuk Windows Phone. Apalagi Instagram yang baru saja merilis versi Android, tidak akan dalam waktu dekat ini merilis aplikasi yang sama untuk Windows Phone. Ketiadaan aplikasi yang banyak diminati pengguna merupakan nilai negatif dari Lumia 900. Tentunya bila saja aplikasi yang sangat populer tersebut berada di pasar aplikasi Windows Phone akan sangat menolong hingga Lumia 900 menjadi pilihan yang konsumen. Tiga hal tersebut saya rasa merupakan kelebihan iPhone dibandingkan Lumia 900. Sebenarnya masih ada beberapa hal lain yang bisa menunjukkan dominasi iPhone. Namun demikian, Lumia 900 seperti saya katakan di atas merupakan pilihan yang sangat baik mengingat harganya di AS hanya 99,99 dollar dan sekitar 499 dollar jika unlocked. Pertanyaannya, tentu saja jika nantinya dijual di Indonesia dimana  sistem kontrak tidak sepopuler di Amerika Serikat, berapa harga yang akan ditawarkan oleh Nokia? Mengingat Nokia Lumia 800 yang tidak memiliki kemampuan 4G LTE dijual sekitar 5.250.000 rupiah dan Lumia 710 sekitar 2.900.000 rupiah, saya tidak percaya Nokia Lumia 900 akan lebih murah dibandingkan dua seri Lumia tersebut. Nah tentu saja, seperti saya keluhkan sebelumnya, Nokia harus berani memberikan harga yang super agresif agar konsumen yang selama ini berpindah ke BlackBerry, Android dan iPhone bisa tertarik untuk kembali mencoba Nokia, walau kini telah berbasis Windows Phone. Saya sangat menunggu, harga murah yang ditawarkan oleh Nokia di Amerika Serikat bisa menjalar ke Indonesia. Kebijakan harga murah tersebut jangan hanya dilakukan di pasar tertentu seperti AS, pasar Indonesia juga sangat layak diberikan harga murah mengingat Indonesia merupakan pengguna Nokia yang cukup besar di masa lalu. Sumber: Business Insider, the Verge, Bloomberg, dan lainnya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline