Lihat ke Halaman Asli

Bukti Cacat dalam Perang Paten Apple Inc. versus Samsung?

Diperbarui: 26 Juni 2015   02:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_125832" align="aligncenter" width="655" caption="Samsung Galaxy Tab 10,1, sumber:bgr.com"][/caption] Perang paten antara Samsung dengan Apple yang melibatkan dua gadget yang paling bersinar saat ini, yaitu iPad 2 versus Samsung Galaxy Tab 10,1 dan iPhone versus Samsung Galaxy S terus berlangsung. Beberapa waktu yang lalu, Apple Inc. berhasil melakukan penghentian penjualan Samsung Galaxy Tab 10,1 di Australia. Kemudian Apple Inc. juga berhasil memenangkan gugatan pengadilan untuk menghentikan penjualan Samsung Galaxy Tab 10,1 di seluruh Uni Eropa kecuali Belanda, walaupun kemudian kembali dibuka oleh pengadilan. Berikutnya Apple juga mengugat Samsung karena Samsung Galaxy S diklaim meniru iPhone. Dalam melakukan gugatan ini, Apple Inc. memberikan bukti berupa foto dari, baik Samsung Galaxy Tab 10,1 maupun Samsung Galaxy S yang sudah *disesuaikan dengan iPad 2 dan iPhone*. Artinya, foto yang dijadikan bukti oleh Apple Inc. menurut bgr.com sengaja didistorsi agar mirip dengan iPad dan Iphone. Samsung Galaxy Tab 10,1 bgr.com dan computerworld.com yang mengutip pengujian yang dilakukan oleh webwereld.nl mengatakan bahwa Apple Inc. menggunakan gambar dari Galaxy Tab 10,1 yang sengaja terdistorsi untuk terlihat lebih seperti iPad 2. Samsung  Galaxy Tab 10,1 disajikan dengan aspect ratio 1,36, sedangkan iPad 2 ditampilkan dengan aspect ratio 1,30. Namun, tablet  Galaxy Tab 10,1 itu sendiri sebenarnya memiliki rasio aspek 1,46, dengan demikian Samsung Galaxy Tab 10,1 sebenarnya lebih lebar dibandingkan dengan iPad 2. Perhatikan gambar berikut ini. [caption id="attachment_125823" align="aligncenter" width="400" caption="Perbanding Galaxy Tab 10,1 dengan iPad, sumber: http://www.computerworld.com"][/caption] computerworld.com melaporkan bukti yang diajukan oleh Apple Inc. tidak akurat dan tidak sesuai dengan kondisi nyata dari Samsung Galaxy Tab 10,1. Galaxy Tab 10,1 yang beredar di pasar Eropa lebih tinggi dan lebih lonjong dari iPad 2.  Gambar Galaxy Tab 10,1 yang diberikan oleh Apple Inc telah dipotong dan aspect ratio telah terdistorsi. Menurut Samsung, ukuran Samsung Galaxy Tab 10,1 adalah  256,7 x 175,3 milimeter, yang diterjemahkan ke aspek rasio 1,46. Samsung Galaxy Tab 10,1 yang dijadikan bukti oleh Apple untuk menggugat Samsung memiliki aspek rasio 1,36. Akibatnya, aspect ratio Samsung Galaxy Tab 10,1 lebih dekat dengan aspect ratio, iPad 2 yang 1,30. Singkatnya bentuk Samsung Galaxy Tab 10,1 dalam keluhan Apple cocok dengan  iPad 2. Apakah Apple Inc memaksakan bukti dengan (sengaja) mendistorsi aspect ratio Samsung Galaxy Tab 10,1 agar terlihat kesamaan dengan Ipad? Arnout Groen, pengacara Klos Morel Vos & Schaap mengatakan hal ini merupakan blunder dan tidak mungkin tidak disengaja. Menurutnya aspect ratio Samsung Galaxy Tab 10,1 sengaja didekatkan dengan aspect ratio iPad agar Samsung Galaxy Tab 10,1 tersebut terlihat mirip dengan iPad. Bukti yang cacat ini tentunya bisa dijadikan oleh pengadilan untuk memperingatkan Apple Inc. Pengacara Samsung sendiri akan mengajukan keberatan kepada pengadilan terkait dengan hal ini. Samsung Galaxy S bgr.com melaporkan situs teknologi yang berbasis di Belanda dan adik dari computerworld.com, webwereld.nl kembali menemukan foto yang digunakan Apple Inc sebagai barang bukti peniruan Samsung Galaxy S  terhadap iPhone kemungkinan memiliki kasus yang sama dengan foto yang digunakan Apple Inc. dalam menggugat Samsung Galaxy Tab 10,1. Foto yang diberikan oleh Apple Inc. kepada pengadilan Belanda kemungkinan telah disesuaikan dengan iPhone padahal sebenarnya Galaxy S  lebih lebar dan lebih tinggi daripada Apple iPhone 3GS. Perhatikan gambar berikut ini. [caption id="attachment_125831" align="aligncenter" width="387" caption="Bagian paling kiri iPhone, tengah Samsung Galaxy S dan paling kanan Samsung Galaxy S  kondisi sebenarnya, sumber: http://webwereld.nl/"][/caption] Menurut webwereld.nl, setelah di Jerman, di Belanda, Apple juga telah menyesatkan pengadilan dengan memberikan bukti-bukti tidak benar. Apple dan pengacaranya telah kembali mengajukan bukti palsu dalam gugatan terhadap Samsung, kali ini di pengadilan di Den Haag. Sebuah gambar dari Samsung Galaxy S berkurang dimensinya sehingga dimensinya praktis cocok dengan iPhone 3G. Tampaknya kejadian yang serupa dengan Samsung Galaxy Tab 10,1 kembali dilakukan oleh Apple Inc. Tentu saja karena sudah dua kali hal ini dilakukan dengan sengaja. Tentu publik ingin tahu apa sebenarnya yang menjadi motivasi Apple Inc sehingga melakukan hal tersebut. Namun melihat kondisi persaingan pasar saat ini terutama Samsung Galaxy S yang tercatat cukup laku mungkin mendorong Apple Inc untuk melakukan segala cara untuk menghentikan penjualan Samsung Galaxy S, apalagi produk penerus Samsung Galaxy S, yaitu Samsung Galaxy S II tercatat sebagai smartphone terbesar penjualannya dalam satu bulan saja. Hal yang agak aneh adalah pada kasus Samsung Galaxy Tab 10,1. Sebenarnya penjualan Samsung Galaxy Tab 10,1 tidak bisa dibilang sukses apalagi bisa menyaingi iPad dan iPad 2. Beberapa komentator yang mengomentari kasus ini menyatakan keheranannya karena penjualan Samsung Galaxy Tab 10,1 ibarat langit dengan bumi bila dibandingkan dengan iPad. Mungkin Apple Inc melakukan pencegahan dengan melakukan gugatan secepat mungkin sebelum Samsung Galaxy Tab 10,1 populer. Kasus ini masih berlanjut, namun belum jelas benar apakah penemuan pendistorsian gambar ini bisa dijadikan bukti bahwa Apple Inc sengaja mengajukan foto yang disamakan untuk memengaruhi hakim dalam pengambilan keputusan. Sumber: bgr.comwebwereld.nl, computerworld.com Twitter: inside_erick

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline