Lihat ke Halaman Asli

Melihat RIM BlackBerry yang Kehabisan Darah

Diperbarui: 25 Juni 2015   22:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_149387" align="aligncenter" width="640" caption="BlackBerry, sumber Getty Images via http://www.commsmea.com"][/caption] Di antara Apple Inc., Nokia, Samsung dan banyak vendor smartphone lainnya, mengapa RIM akhir-akhir ini terlihat megap-megap seperti kurang darah? Kondisi serupa ini pernah dialami oleh Nokia, setelah bulan Februari yang lalu memutuskan untuk membakar Symbian dan beralih ke Windows Phone Microsoft. Banyak rumor yang beredar karena nilai saham dan penjualan Nokia yang terus merosot, Nokia akan dijual ke Microsoft. Bahkan setelah mereka melahirkan Nokia Windows Phone terbaru, Lumia 800 dan Lumia 710, rumor bahwa mereka akan dijual ke Microsoft masih muncul. Kondisi ini terjadi juga di RIM. Dalam laporan mereka yang terbaru, terlihat penurunan drastis dalam hal penjualan dan keuntungan. Beberapa laporan yang dikemukakan oleh Reuters, Bloomberg, dan telegraph.co.uk menyebutkan RIM, produsen BlackBerry mengalami hal yang cukup buruk di tahun 2011 ini. Pasar mereka di Amerika Serikat kini hanya 9,2% dari 24% tahun 2010 yang lalu, dan hampir 50% di tahun 2009. Pendapatan bersih mereka yang berakhir tanggal 26 November yang lalu hanya 265 juta dollar AS, dari 911 juta dollar AS di periode yang sama tahun lalu.  BlackBerry PlayBook yang diharapkan bisa berkompetisi dengan iPad, ternyata bukan mendatangkan keuntungan bagi RIM. PlayBook malah mendatangkan kerugian sebesar 365 juta dollar AS karena device yang tidak terjual. Seorang analis Canalis sebagaimana dikutip oleh telegraph.co.uk mengatakanRIM tidak hanya membutuhkan konsumen saat ini yang bisa membeli produk mereka, tetapi juga pembeli serius yang bisa membeli RIM sekaligus. @inside_erick




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline