[caption id="attachment_112412" align="aligncenter" width="640" caption="Salah satu mobil yang tes oleh Google Sumber: http://watchmojo.com"][/caption] Bila disebut Google, sebagian besar kita tentu akan langsung ingat mesin pencari, bahkan saya suka memplesetkannya dengan Mbah Google karena kepintarannya dalam menemukan jawaban apa saja yang saya cari. Namun kini Google bukan hanya mesin pencari. Bila anda mengikuti beberapa artikel yang saya tulis di kompasiana ini, di sana akan terlihat Google kini merambah ke energi terbarukan seperti energi angin dan energi surya, bisnis smartphone dengan Android dan bisnis keuangan dengan memungkinkan pembayaran melalui smartphone. Kini aktivitas Google bertambah lagi setelah mencoba mobil otonom (tanpa pengendara) yang mereka hasilkan untuk berkendara di jalan raya. Dari semua kegiatan ini ada hal yang penting yang bisa kita simpulkan bahwa Google selalu melakukan sesuatu yang besar. Kalau tidak besar dan besar manfaatnya Google tidak akan melakukan. Contohlah social media yang tengah kencang lajunya sekarang ini. Sampai sekarang Google tidak serius dalam bidang ini, mungkin mereka demam social media adalah demam musiman yang akan hilang beberapa waktu mendatang. Mobil robot yang disebut self-driving car adalah inovasi kesekian kalinya dari Google untuk kehidupan manusia yang lebih baik. Dalam blog resminya di tahun 2010 yang lalu, Google mengatakan Larry dan Sergey mendirikan Google karena mereka ingin membantu menyelesaikan masalah yang sangat besar dengan menggunakan teknologi. Salah satu masalah besar yang sedang mereka kerjakan adalah masalah keamanan dan efisiensi mobil . Tujuan Google adalah untuk membantu mencegah kecelakaan lalu lintas, membebaskan waktu mengendarai mobil dan mengurangi emisi karbon dengan perubahan fundamental penggunaan mobil. Alasan tersebut di atas mendorong Google mengembangkan teknologi untuk mobil yang bisa mengendarai sendiri. Mobil otomatis Google, diawaki oleh operator terlatih, dan telah dicoba melakukan perjalan dari kampus Mountain View ke kantor Google di Santa Monica dan ke Hollywood Boulevard. Mobil ini telah berjalan ke Lombard Street, menyeberangi jembatan Golden Gate, Pasifik Coast Highway, dan bahkan semua jalan di sekitar Danau Tahoe. Keinginan Google agar mobil ini diperbolehkan melaju di jalan raya berlanjut dengan adanya lobi yang dilakukan oleh Google terhadap pemerintah kota Nevada. Dilaporkan oleh mashable.com beberapa waktu yang lalu self-driving car Google sebentar lagi bukan hanya sekadar mainan. Google diam-diam melobi legislator untuk membuat Nevada negara pertama yang memungkinkan self-driving car berada di jalan umum. Google telah mencoba beberapa kendaraan yang dijadikan percontohan termasuk enam Toyota Prius dan Audi TT. Kendaraan ini telah diuji pada lebih dari 140.000 kilometer jalan California. Google telah menyewa seorang pelobi berbasis di Las Vegas, David Goldwater untuk mempromosikan dua hal. Pertama adalah sebuah amandemen terhadap undang-undang kendaraan listrik; amandemen terhadap izin untuk lisensi dan pengujian diri mengemudi mobil dan yang kedua adalah sebuah pengecualian yang akan memungkinkan untuk melakukan texting (mengirim sms?) saat mengemudi. David Goldwater mengatakan kepada Majelis Negara Nevada pada tanggal 7 April bahwa self-driving car lebih aman, lebih efisien dan membantu perkembangan ekonomi. Untuk melihat aksi salah satu self-driving car Google perhatikan video berikut ini. Teknologi Google ini menurut Google bisa menyelamatkan nyawa manusia (pengendara) paling tidak satu juta orang setahun. Menurut National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA), di Amerika Serikat saja terdapat 5,8 juta kecelakaan pada tahun 2008. Dari jumlah tersebut, sekitar 34.000 mengakibatkan korban jiwa, 1,6 juta mengakibatkan luka-luka dan 4,2 juta mengalami kerusakan harta benda. NHTSA mengatakan angka-angka ini telah turun dari waktu ke waktu-membuktikan setidaknya peningkatan keamanan. Namun tentu saja akan lebih baik (menurut Google) pemakaian mobil teknologi Google ini diizinkan agar kecelakaan dapat ditekan lebih cepat. Tulisan ini terutama terinspirasi dari desakan Sir Michael Sendow, semoga berkenan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H