[caption id="attachment_110214" align="aligncenter" width="655" caption="CEO Microsoft, Steve Ballmer saat memperkenal platform Windows Phone, sumber: http://www.microsoft.com"][/caption] Bila kita lihat dari tiga sistem operasi smartphone saat ini, windows phone dari Microsoft merupakan sistem operasi yang paling sedikit digunakan konsumen. Artinya penguasaan pasarnya paling rendah. Bandingkan dengan Android yang di pasar Amerika memperoleh hampir 35%, iOS Apple 27%, dan BlackBerry RIM sekitar 25%. Tentu timbul pertanyaan, mengapa perusahaan sebesar Microsoft bisa sebegitu rendah keberhasilannya dalam sistem operasi smartphone tersebut. Bandingkan saja dengan kesuksesan mereka sistem operasi komputer yang hampir tak ada lawan. Anehnya walaupun mereka sudah melakukan perbaikan terhadap sistem operasi tersebut, konsumen tetap tak berubah seleranya atau pasar windows phone begitu-begitu saja, alias tetap rendah. Pada tanggal 25 Mei 2011 kemaren, Microsoft kembali memberbarui software mereka dari windows phone 7 menjadi windows phone 7.5 atau dikenal dengan kode nama Mango dengan memberikan paling tidak 500 fitur baru. Menurut analis businessinsider.com, Microsoft terus-menerus melakukan perbaikan terhadap windows phone dan sepertinya terlihat makin baik. Namun masalah Microsoft sebenarnya bukan hal itu. Artinya teknologi yang ditawarkan oleh windows phone sebenarnya relatif sama dengan yang ditawarkan oleh Android, iOS, dan BlackBerry. Lalu apa kira-kira masalah yang dihadapi oleh Microsoft jika bukan dari segi teknologi? Jawabnya adalah ketidakpedulian konsumen terhadap windows phone. Menurut Dan Frommer, analis di businessinsider.com, kebanyakan konsumen tidak begitu peduli masalah fitur yang saling dipertentangkan antara iOS, Android, BlackBerry, dan Windows Phone. Pemakai iPhone mencintai iPhone dan peduli dengan cara iPhone, pemakai BlackBerry mencintai BlackBerry dan peduli dengan cara-cara yang diberikan oleh RIM, demikian pula Android walaupun belum terbentuk benar. Sementara pemakai windows phone sepertinya tidak berlaku seperti pemilik smartphone lainnya. Artinya windows phone belum memperoleh konsumen yang loyal dengan sistem operasi mereka dan peduli dengan produknya. Oleh karena itu, Microsoft perlu menjelaskan ke konsumen mengapa mereka perlu membeli smartphone berbasis windows phone, bukan smartphone lain baik Android, iOS ataupun BlackBerry. Microsoft perlu juga menjelaskan kepada banyak vendor mengapa mereka harus berinvestasi di windows phone bukan di Android. Cara kedua ini tentu akan memperbanyak smartphone berbasis windows phone di pasar. Bisa disimpulkan, sebenarnya masalah windows phone tersebut bukan pada fitur yang kalah bersaing dibandingkan dengan Android, iOS atau BlackBerry, namun lebih kepada masalah pemasaran. Artinya, ternyata windows phone ini belum diterjemahkan secara baik oleh para marketer Microsoft kepada konsumen sehingga konsumen tidak memiliki alasan yang cukup kuat untuk membeli smartphone berbasis windows phone sehingga menjatuhkan pilihan, terutama kepada Android, iOS dan BlackBerry. Namun tentu pendapat ini hanya dugaan bila kita telisik lebih jauh fitur-fitur yang ada di masing-masing platform smartphone. Bila dilihat perbaikan windows phone yang saat ini sudah berada di 7.5 atau Mango dan di awal tahun 2012 nanti akan menjadi windows phone 8, sebenarnya platform ini terus melakukan perbaikan dan menuju ke arah yang benar. Namun, perbaikan yang dilakukan tidak akan ada gunanya selama konsumen masih tidak peduli dengan windows phone. Mereka cukup puas dengan platform yang mereka pakai saat ini sehingga sanagt sulit bagi mereka untuk berpindah. Contohlah pengguna iPhone dari Apple, jangankan berpindah ke windows phone, ke BlackBerry atau Android mereka sangat tidak mau. Pengguna iPhone, seperti kebanyakan pengguna produk buatan Apple lainnya adalah konsumen yang sangat loyal karena mereka tahu Apple sudah sejak lama dan senang dengan cara dan fitur yang ditawarkan iPhone. Pengguna BlackBerry pun demikian. Di Indonesia, menggunakan BlackBerry memiliki gengsi tertentu. Mereka adalah pengguna yang loyal dan senang dengan cara-cara, fitur-fitur yang ditawarkan oleh RIM sehingga mereka tidak mau ke lain hati. Demikian juga dengan pengguna Android walaupun belum terlihat benar keloyalan mereka. Namun saya pribadi sebagai pemakai Android cukup senang dengan fitur smartphone berbasis Android yang saya miliki dan tidak akan berpindah begitu saja. Sementara Windows Phone tidak memiliki hal ini, terutama mungkin karena lebih belakangan diperbaiki padahal sudah cukup lama berada di pasar. Mungkinkah jalan satu-satunya adalah membeli Nokia agar nama besar Nokia di bidang ponsel sekaligus dimiliki oleh Microsoft sehingga masalah pemasaran sekaligus dapat teratasi? Saya percaya sangat banyak konsumen Nokia yang merasa kehilangan karena tidak agresifnya Nokia di bidang smartphone beberapa waktu belakangan ini. Nama Nokia tidak bisa dianggap remeh. Vendor Finlandia ini juga memiliki konsumen yang loyal dan sangat senang dengan fitur Nokia selama ini. Jika benar demikian, berarti rumor akan dibelinya Nokia oleh Microsoft akan semakin nyata. Dengan membeli Nokia, Microsoft ibaratnya sekali merengkuh dayung, dua tiga pulau terlewati. Hal ini karena masalah pemasaran akan terpecahkan, kemudian jumlah smartphone berbasis windows phone akan meningkat sangat banyak karena kemampuan produksi Nokia yang sangat besar. Selanjutnya Microsoft akan bisa langsung bersaing dengan Google, Apple dan RIM tanpa harus melalui vendor lain seperti yang selama ini mereka lakukan. Tampaknya ini pilihan yang paling realistis bagi Microsoft saat ini. Melihat tidak pedulinya konsumen, sebaik apapun pengembangan yang dilakukan sepertinya akan sia-sia. Dengan membeli Nokia, ketidakpedulian konsumen ini langsung terpecahkan. Namun pertanyaannya, maukah Nokia dibeli oleh Microsoft?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H