Lihat ke Halaman Asli

Konten Porno Internet Picu Kejahatan Seksual

Diperbarui: 26 Juni 2015   05:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_107232" align="aligncenter" width="660" caption="Ilustrasi, sumber: lipmantimes.com"][/caption] Internet dengan segala kecanggihannya telah banyak dimanfaatkan untuk berbagai tujuan, tidak terkecuali pornografi. Bila dulu sebelum internet mewabah konten-konten porno hanya bisa diperoleh oleh kalangan terbatas dan jangkauannya juga sangat terbatas, dengan kemajuan internet batasan ini hilang. Banyak sekarang ini konten porno diperoleh dengan gratis. Hal ini diperparah denga kemajuan bidang gadget terutama ponsel berkamera yang bisa merekam bermacam adegan porno kemudian diupload ke internet. Konten porno yang sebelumnya sudah sangat banyak, jumlahnya kini bertambah berlipat-lipat dan menjadikan internet sebagai media penyebar konten porno nomor satu saat ini. Sampai saat ini banyak orang hanya menduga bahwa konten porno di internet bisa meningkatkan tingkat kejahatan seksual. Kini dugaan tersebut telah terbuktikan oleh sebuah penelitian yang dilakukan oleh ahli psikologi di Inggris. Seperti dilaporkan oleh telegraph.co.uk, Dr Tim Jones, seorang dosen senior di bidang psikologi kognitif di Worcester University dan psikolog lainnya, termasuk kriminolog Inggris terkemuka Prof  David Wilson dari Birmingham City University, melakukan proyek penelitian yang melibatkan serangkaian wawancara dengan seorang pedofilia yang dihukum dan hanya dikenal sebagai James at Grendon Prison, Bucks. Dia menjalani hukuman 14 tahun untuk kejahatan seks terhadap anak-anak. Dari serangkaian penelitian melalui wawancara tersebut Dr Tim Jones percaya bahwa terdapat hubungan sebab akibat antara kenaikan dramatis dalam gambar eksplisit atau gambar porno di web dan perilaku hidup ilegal/kejahatan seks dalam kehidupan sehari-hari. Internet memicu fantasi ekstrim meningkat dan bahayanya  adalah bahwa mereka bisa melakukan hal tersebut dalam kehidupan nyata. Lebih luas bukan hanya gambar porno, pornografi di internet secara keseluruhan banyak dipercaya oleh para ahli dapat mendorong fantasi seksual dan kekerasan ekstrim karena memungkinkan individu untuk berperilaku menyimpang terutama dalam hal pemuasan seks. Tidak heran, kini banyak sekali predator yang mengintai terutama anak-anak karena mereka sebelumnya sudah melihat konten porno di internet kemudian terpicu untuk melakukan kejahatan tersebut.  Ciri kejahatan ini terutama dilakukan terhadap mereka yang dianggap memiliki posisi yang lebih lemah daripada pelaku, seperti anak-anak dan perempuan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline