Sejak Instagram jadi tren di Indonesia, banyak para peresensi buku yang menjadikan Instagram sebagai lahan menuai foto-foto buku cantik dan resensi buku di kepsyennya. Salah satunya saya sendiri.
Baru pagi ini saya melihat entri terbaru akun Instagram @basabasistore yang isinya adalah repost dari akun @talkwithayu. Saya baca kepsyen blio, loh kok persis kata per kata dengan sebagian isi resensi buku yang pernah saya unggah di akun Instagram saya?
Pada tanggal 16 Juli 2017 lalu, saya pernah mengunggah foto buku "Kesialan Orang Lajang" dengan kepsyen berisi resensinya.
Nah, sehari lalu, tanggal 5 September 2017, akun @talkwithayu mengunggah foto blio yang sedang membaca buku yang sama, dengan kepsyen hasil salin-tempel dari sebagian resensi saya.
Pintarnya, di entri tersebut blio menonaktifkan komentar, jadi saya akhirnya mengirim pesan pribadi ke akunnya. Setelah itu saya sibuk, bikin Instastory tentang kasus plagiasi ini, lalu membaca peraturan Instagram tentang bagaimana melaporkan suatu akun. Begitu kembali ke laman akun blio, ternyata saya sudah diblok .
Ugh, tak lama setelahnya saya di-unblock. Hmm, kenapa, ya?
Saya membagikan pengalaman ini supaya teman-teman bookstagrammers dan peresensi buku di Instagram berhati-hati, karena mudah sekali untuk orang lain memplagiat karya kita. Padahal, kalau misalnya Mbak Ayu itu meminta izin saya dulu, lalu mengunggah ulang resensi saya dengan menyertakan nama saya sebagai penulis aslinya, saya akan mengizinkan dengan mudah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H