Lihat ke Halaman Asli

Antara Knowledge Management dan Dahlan Iskan

Diperbarui: 25 Juni 2015   05:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dahlan Iskan seorang mantan pemimpin dan CEO Jawa Pos.  sosok yang menjadikanJawa Posyang waktu itu hampir mati dengan oplah 6.000 ekslempar, dalam waktu 5 tahun menjadi surat kabar dengan oplah 300.000 eksemplar. Lima tahun kemudian terbentukJawa Pos News Network (JPNN), salah satu jaringan surat kabar terbesar di Indonesia, dimana memiliki lebih dari 80 surat kabar, tabloid, dan majalah, serta 40 jaringan percetakan di Indonesia. Pada tahun 1997 ia berhasil mendirikanGraha Pena, salah satu gedung pencakar langit di Surabaya, dan kemudian gedung serupa di Jakarta.

Sejak awal tahun 2009, Dahlan Iskan dipercaya menjabat sebagai orang orang nomor 1 atau CEO di salah satu perusahaan BUMN terkemuka yaitu PLN. Dahlan diberikan kepercayaan untuk membenahi internal dan eksternal perusahaan yang selama ini sering dikritik oleh masyarakat terutama karena seringnya mati lampu yang terjadi di daerah – daerah. Dahlan mendapatkan sebuah tantangan untuk mengangkat pamor PLN di mata masyarakat. Pada awal kepemimpinannya, banyak orang yang pesimis terhadap Dahlan Iskan. Hal ini dikarenakan karena track record Dahlan Iskan yang lebih berpengalaman pada bidang Jurnalistik. Dahlan mengawali karirnya sebagai reporter hingga memimpin sebuah harian surat kabar yang berpusat di Surabaya.

Namun seiring berjalannya waktu, banyak orang yang memberikan pujian terhadap kinerja Dahlan Iskan. Dahlan banyak membuat terobosan  dan gebrakan – gebrakan diantaranya bebas byar pet se Indonesia dalam waktu 6 bulan,gerakan sehari sejuta sambungan. Dahlan juga berencana membangun PLTS di 100 pulau pada tahun 2011. Sebelumnya, tahun 2010 PLN telah berhasil membangun PLTS di 5 pulau di Indonesia bagian Timur yaitu Pulau Banda, Bunaken Manado, Derawan Kalimantan Timur, Wakatobi Sulawesi Tenggara, dan Citrawangan. Selain sebagai pemimpin Grup Jawa Pos, Dahlan juga merupakan presiden direktur dari dua perusahaan pembangkit listrik swasta: PT Cahaya Fajar Kaltim di Kalimantan Timur dan PT Prima Electric Power di Surabaya.

Apa yang membuat Dahlan Iskan yang notabene tidak memiliki pengalaman yang banyak pada PLN sukses membenahi masalah – masalah yang ada dan mengangkat pamor PLN di mata masayarakat ?. Salah satunya adalah penerapan knowledge management. Knowledge management, yaitu proses atau praktik dalam membuat, memperoleh, mendapatkan, membagikan, dan menggunakan pengetahuan, untuk meningkatkan pembelajaran dan pengalaman di organisasi. (Scarborough et al, 1999).

Bagi Dahlan Iskan, proses knowledge management perlu dilakukan karena pada dasarnya Direksi PLN punya pemikiran-pemikiran yang cemerlang, dan hal ini tidak dapat ditiru oleh organisasi lain. Organisasi harus dapat menangkap ide-ide tersebut, sebagai suatu nilai jual yang mempunyai daya saing dan tidak dapat diimitasi. Dahlan Iskan sendiri menerapkan strategi yang menggabungkan antaracodification strategy, yang mengkode dan menyimpan pengetahuan dalam sebuah database agar dapat diulas kembali suatu saat oleh organisasi, dan jugapersonalization strategyyang menyampaikan secara langsung mengenai pengetahuan seseorang dalam organisasi kepada anggota yang lain di organisasi tersebut.

Dahlan Iskan membuat CEO noted untuk memfasilitasi komunikasi antara produsen dan konsumen. Di sini ada proses interaksi antara satu orang dengan lainnya, walaupun tidak secara kontak langsung, dan ada pencatatan secara otomatis, karena ini CEO noted ini merupakan media tulis.

Dahlan Iskan menggunakan sistem “groupware”, dimana dalam sistem ini anggota organisasi dapat saling berbagi pengetahuan melalui media internet yang ada, sehingga mereka juga dapat berdiskusi dalam media ini, dan mengelaborasi pengetahuan-pengetahuan yang didapat dari pegawai-pegawai yang tersebar di seluruh Indonesia. Dengan demikian pengetahuan saling bertambah, dan proses knowledge management tersalurkan.

Dari penerapan knowledge management tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa setiap karyawan dapat mempunyai pengetahuan yang sama dan setiap karyawan dapat mengetahui dan mengakses informasi dengan lebih mudah karena diterapkannya knowledge management.

Sumber :

-http://dahlaniskan.wordpress.com

-http://www.e-services.co.id/2012/news/knowledge-management-versi-dahlan-iskan-salah-satu-pelopor-km-di-indonesia/




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline