Sudah siapkah dengan siklusmu?
Baru saja pegang buku tebel yang kupinjem di perpustakaan sekolah tertua di negeri ini, jadi ingin menuliskan sesuatu tentang siklus, salah satu bentuk keadilan Tuhan, di tenagh cercaan bahwa Tuhan kerap tidak adil.
Dalam ilmu marketing, dikenal istilah PLC, klo bahasa saya nya adalah produk laip saikel, siklus hidup suatu produk dimana akan mengalami masa awal awal yang dinamakan introduction, kemudian masa tumbuh yang kata orang londo disebut Growth, masa mature yang bila saya mengatakannnya adalah masa masa keemasan dan jaya-jayanya, dan masa decline, suatu masa yang sangat ditakuti oleh siapapun tetapi pasti akan menjemput, masa kemunduran.
Hidup pun ternyata nggak jauh dari teori marketing PLC tadi, dan kita semua mengakuinya bukan. Sayangnya banyak orang yang nggak siap menghadapi siklus PLC dirinya. Kadang dia merasa menjadi orang paling beruntung sedunia karena memang saat itu dia di masa mature, tak menyadari bahwa sebentar lagi akan datang masa Decline ang membutuhkan kesabaran… diman saat itu dia akan menurun, kurang dikenal, dijauhi penggemar yang sudah lari ke orang lain dan segala bentuk penurunan lainnnya, termasuk penurunan revenue tentunya. Cerita cerita artis artis yang hidup kurang “kaya” dimasa tuanya mungkin bisa menjadi salah satu contohnya, atau kehidupan sebagian besar mantan atlet berprestasi kita yang tak siap dengan masa decline mereka, sehingga medali pun mereka jual untuk makan.
Ada lagi temen yang kurang sabar, sehingga dia cepat cepat mengambil jalan pintas dan ndak Istiqomah kalo guru saya bilang.. ndak konsisiten dengan apa yang dilakoninya sekarang. Padahal saat itu dia ada di posisi growth, dan bentar lagi akan mengalami masa masa jaya.
Yah… semua ada masa nya, dan bila saat ini teman teman masih belum merasa mendapat giliran di posisi mature, bersabarlah.. siklus PLC pasti datang.. karena itu bentuk tanggung jawab Tuhan sebagai penunjukkan kekuatanNya , kekuatan Sang Maha Adil, sang Maha Bijaksana.
Dimana sekarang posisi anda, kisanak?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H