Lihat ke Halaman Asli

Manfaat Kulit Jengkol dalam Bidang Pertanian

Diperbarui: 19 September 2018   11:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Tanaman jengkol yang biasa kita jumpai di daerah tropis terdistribusi secara luas di daerah Asia Tenggara seperti Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Brunei Darusalam. Tanaman ini memiliki buah yang sebenarnya adalah biji atau polong dari buah yang sebenarnya. 

Tiap polong terdapat setidaknya 5-7 buah. Pohon jengkol mampu tumbuh mencapai 10-27 meter dan memiliki akar yang dalam sehingga mampu menyerap air di dalam tanah, sehingga dapat bermanfaat juga dalam konservasi air dan mengurangi ancaman banjir di suatu tempat. Tanaman ini biasa kita jumpai di dataran rendah

Jengkol atau Jering (Archidendron pauciflorum) adalah tanaman khas indonesia dan juga tanaman jengkol yang memiliki bau yang khas. Bagi sebagian banyak orang jengkol sering menjadi menu favorit, tapi sebagian orang juga tidak menyukai jengkol, bau jengkol sebenernya tidak terlalu menyengat, tapi setelah di konsumsi jengkol akan memberikan efek bau yang tidak sedap pada nafas dan juga urine.

Di beberapa daerah di indonesia banyak sebutan untuk tanaman yang satu ini. Seperti di jawa atau betawi orang menyebut nya dengan "jengkol" sedangkan di daerah sunda orang lebih mengenal jengkol dengan sebutan "kicaang". Dalam bahasa inggris tanaman ini disebut sebagai Dogfruit atau ngapi nut.

Biasa nya biji jengkol diolah menjadi bahan makanan dengan cara pengolahan yang beragam mulai dari dimakan segar atau lalapan, dijadikan semur, atau pun kripik.

Selain biji jengkol yang dapat diolah menjadi makanan, jengkol juga memiliki beragam khasiat untuk kesehatan seperti, mencegah diabetes, menurunkan kadar gula darah, dan dapat menjaga kesehatan jantung.

selain biji nya ternyata kulit jengkol juga memiliki kegunaan dan manfaat nya sendiri, salah satu nya manfaat pada bidang pertanian yaitu sebagai pestisida alami yang dapat membantu mengurangi hama pada tumbuhan.

Senyawa kimia pada kulit jengkol seperti, terpenoid, asam fenolat, serta alkaloid terbukti ampuh untuk melindungi tanaman dari berbagai macam serangga, asam fenolat yang terkandung pada kulit jengkol juga berfungsi untuk menyuburkan tanah, asam fenolat ini di dalam nya termasuk flavonoid dan tanin. 

Tanin terdapat pada berbagai tumbuhan berkayu dan herba, peran nya sebagai pertahanan tumbuhan dengan cara menghalangi serangga dalam mencerna makanan. Jadi selain sebagai pestisida alami, kulit jengkol juga berfungsi sebagai pupuk yang dapat membantu kesuburan tanaman.

Pertisida alami yang dihasilkan dari kulit jengkol dapat menghilangkan beberap jenis hama pada tumbuhan seperti semut, lalat, belalang dan serangga serangga kecil lain nya.

Insektisida jengkol mengandung senyawa organic ringan karena terbuat dari bahan-bahan alami, namun memiliki khasiat yang luar biasa. Insektisida ini mengandung asam jengkolat yang berasal dari jengkol. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline