Mendengar kata YKS tentunya sudah tidak asing lagi di telinga kita. YKS (Yuuks Keep Smile) yang dikawal oleh para tim kreatif Trans TV dengan bertabur bintang komedi seperti Soimah, Olga Syahputra, Deni Cagur, Billy, Bopak, dan lain-lainnya memberikan hiburan segar bagi pemirsa setiap malam yang tayang setiap jam 21.00 hingga selesai. Bukan hanya hiburan saja yang jor-joran, hadiah yang diberikanpun sungguh luar biasa. Adu panco setingan, lomba antar pemain yang hadiahnya diberikan kepada daerah yang terkena bencana dan mengundang penghibur amatir untuk disumbangkan ke yang bersangkutan, dan masih banyak lagi acara kreatif yang diberikan YKS. Intinya setiap tayangan YKS selalu ada saja acara kreatif yang ditampilkan dan selalu berubah-ubah, sehingga meski tayang setiap hari penonton tidak akan bosan. Apalagi ada goyang joss Caesar " buka sikit Joss", Oplosannya Soimah, kereta malamnya Soimah dan lain-lainnya. Pendek kata YKS adalah acara yang menghibur dan disenangi.
Namun jika ditinjau apakah YKS mendidik?. Tunggu dulu... jangan bilang Oh yaa... Coba kita bandingkan dengan acara besutan MNC TV yang singkatannya hampir sama cuma beda huruf depan yakni WKS. WKS adalah wayang kampung sebelah. Wayang kampung sebelah adalah acara pagelaran wayang yang dimodernisasikan sehingga tampilan wayangnya semakin diterima dengan tokoh-tokohnya yang gaul, tidak ketinggalan jaman, moderen, menyampaikan pesan-pesan moral yang berkembang pada masa kini. WKS memang bersifat momoton, tidak mobile, terfokus pada satu pemain utama dan adanya karakter-karakter yang dibawakan oleh kyai Dalang dalam menyampaikan lakonnya. Kondisi sosial, kondisi politik, kondisi kemasyarakatan adalah garapan lakon yang disajikan dalam wayang kampung sebelah. Dalam Pementasannya, Wayang Kampung Sebelah tidak diiringi dengan gamelan, namun alat musik modern seperti gitar, bass, drum, flute, saxophone dan seperangkat perkusi. Lagu-lagu yang dimainkan kebanyakan adalah lagu ciptaan dari Wayang Kampung Sebelah sendiri, dipadukan dengan berbagai lagu berirama dangdut atau campur sari yang sedang populer. Dalam dialognya, biasa digunakan bahasa jawa sehari-hari (ngoko) atau bahasa Indonesia untuk memudahkan audience mencerna muatan dari kisah yang dibawakan.Cerita-cerita yang dikisahkan oleh Wayang Kampung Sebelah adalah tentang fenoma sosial dan politik dikeseharian hidup masyarakat seperti kemiskinan, penyakit sosial, lika-liku Korupsi para penguasa, masalah lingkungan hidup, masalah suksesi kepemimpinan dan aneka cerita lainnya. Humor-Humor cerdas yang mengandung kritik pedas, satire dan sinisme mengiringi setiap cerita, dialog, lirik lagu dan penokohannya. Bisa dikatakan bahwa wayang ini 100% berisi adegan gara-gara, karena dari awal sampai akhir cerita yang dimainkan selalu di kemas dengan kelucuan dan joke-joke segar.Yang penting wayangnya asyik dan mudah dicerna oleh penonton dan pesan-pesan yang disampaikan dapat diterima. WKS (Wayang Kampung sebelah) tidak kalah menarik dengan YKS (Yuks Keep Smile). berikut perbedaan dan keutamaan YKS dan WKS :
YKS :
- Menonjolkan hiburan semata dan hadiah yang melimpah
- Sisi sosial ditonjolkan sebagai unsur kekeluargaan yang kuat
- mengoptimalkan tim kreatif yang profesionalkan
- bertabur bintang komedi bintang film, penyanyi, meskipun pakaian penyanyi dan bintang tamu masih terlihat seronok dan porno. (ini yang tidak mendidik)
- Jogetannya Joss dan merakyat dan memasyarakatkan dangdut Oplosan.
- Tayangannya lama dan tidak membosankan
- penontonnya interaktif dan aktif
- banyak permainan dan gamesnya yang inspiratif
- miskin pesan-pesan moral dan anti tema politik
dan lain sebagainya.
WKS :
- Sarat dengan pendidikan yang mencerdaskan bangsa
- mengkaji masalah-masalah yang sedang hangat di Indonesia
- mengedepankan kombinasi agar tidak monoton
- interaksi dua arah antara dalang dan karakter wayang meskipun monolog
- tidak ada hadiahnya
- tidak ada permainan dan games-games menarik sehingga masih kurang menarik
- bermanfaat untuk pendidikan politik dan kewarganegaraan
- Senang karena mendapatkan informasi aktual dan bagaimana solusi yang diselesaikan para tokoh wayang kampung sebelah.
- Tidak menjadikan bosan bagi yang menontonnya.
- minim bahkan tidak ada bintang tamu. dan lain-lainnya
Ala Kulli hal, silahkan memilih antara YKS dan WKS mana yang disenanginya. hanya hiburan semata ataupun hiburan yang mendidik dan mencerahkan. Selamat menonton semoga dapat mengambil manfaatnya. Bravo kompasiana.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H