Lihat ke Halaman Asli

Kilan LatiaSati

S1 Hubungan Internasional Universitas Airlangga

Kemenangan Johnny Depp Picu Gerakan #MenToo

Diperbarui: 12 Maret 2023   16:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Johnny Depp di persidangan. Foto: Jonathan Ernst/Pool Photo via AP


Johnny Depp bintang pemain film ternama dan Amber Heard mantan istri, terus menjadi topik hangat dalam media sosial mengenai kasus persidangan pencemaran nama baik sejak 11 April 2022 hingga 1 Juni 2022. 

Persidangan pencemaran nama baik ini dimulai sejak Amber Heard mengklaim menjadi korban kekerasan rumah tangga dan menuduh Johnny Depp sebagai pelaku pada tahun 2018. Hal tersebut berujung pada kerugian yang dialami oleh Johnny Depp usai Amber Heard menerbitkan op-ed di The Washington Post Desember 2018 lalu.

Hingga pada akhirnya tanggal 11 April ia pun memberanikan diri untuk menyuarakan bahwa ia, Johnny Depp, adalah pria yang menjadi korban kekerasan rumah tangga.

Kasus persidangan ini tentu menjadi sorotan seluruh dunia bahwa seorang pria seperti Johnny Depp berani mengakui bahwa dirinya seorang korban dalam kekerasan rumah tangga. Berbagai bukti telah ditunjukkan kepada juri, saksi, dan juga dunia bahwa keduanya mengaku sebagai korban kekerasan rumah tangga. 

Akan tetapi, Johnny Depp pun membuka suara atas tuduhan yang dilakukan Amber kepadanya dengan menunjukan berbagai bukti yang megungkap kebohongan Amber. Salah satu insiden kekerasan fisik adalah putusnya ujung jari Johnny Depp karena dilempar botol oleh Amber.

Persidangan yang cukup lama tersebut akhirnya sampai pada keputusan akhir oleh juri pada tanggal 1 Juni 2022 bahwa Johnny Depp memenangkan kasus persidangan pencemaran nama baik. Johnny mendapatkan uang ganti rugi sebesar $10,3 juta dari Amber dan dikurangi $2 juta kepada Amber.

Setelah usainya persidangan tersebut, munculnya gerakan #MenToo sebagai bentuk dukungan dari tim Johnny hingga berujung trending di Twitter. Gerakan tersebut tentu membuka suara baru bagi dunia bahwa seorang pria sekalipun dapat menjadi korban kekerasan dan harus ditindaklanjuti.

Di lain sisi, Amber selalu berlindung dibalik gerakan feminisme #MeToo sebagai tameng yang mampu menutupi tindakan kekerasan yang ia lakukan. Amber mengatakan bahwa perempuan tidak pernah didengar pendapatnya dan tidak ada yang menganggap dirinya serius lebih dari Johnny Depp.

Namun, buktinya, dalam persidangan Amber selalu bersikap labil sehingga tidak mampu meyakini para juri dan bahkan beberapa saksi telah mengatakan Amber sering melakukan tindakan kekerasan. Selain itu, Amber juga mengeluarkan suaranya bahwa seluruh perempuan harus dipercayai jika mengaku sebagai korban kekerasan.

Tentu hal tersebut tidak selalu benar. Bahkan, banyak pria yang terlalu menganggap remeh bagi mereka jika mengalami tindakan kekerasan baik dilakukan oleh pelaku sesama pria maupun perempuan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline