Lihat ke Halaman Asli

Kiky Azzahra

freelancer yang belajar menulis

Manfaatkan Limbah Pertanian, Tim PKM Biologi Unesa Latih Peternak Membuat Pakan Fermentasi

Diperbarui: 25 November 2021   10:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumen pribadi

Bagi masyarakat pada umumnya, eceng gondok, jerami, dan tongkol jagung merupakan limbah pertanian karena tidak lagi memiliki nilai guna. Persepsi semacam itu tentunya kurang tepat, karena jika diolah dengan benar maka bahan-bahan tersebut masih dapat dimanfaatkan. 

Menurut Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Biologi Unesa, bahan-bahan yang seringkali dikategorikan sebagai limbah pertanian sebenarnya sangat potensial untuk digunakan sebagai pakan ternak. Limbah pertanian memiliki kandungan serat yang tinggi sekitar 35 - 45%, namun kadar proteinnya rendah (1,8 - 3,5%), sehingga dibutuhkan proses fermentasi untuk mengatasi permasalahan tersebut, ungkap anggota Tim PKM Biologi Unesa Dr. Isnawati, M.Si.

Penyediaan pakan ternak dengan memanfaatkan limbah tersebut selain menguntungkan bagi peternak, juga akan membantu dalam pengolahan limbah pertanian. 

Sayangnya, masih banyak peternak di daerah Bareng, Jombang yang belum mengenal dengan baik teknik fermentasi untuk membuat pakan ternak dari limbah pertanian. 

Oleh karena itu, Tim PKM Biologi Unesa memberikan pelatihan kepada peternak di kawasan Bareng, Jombang untuk memberikan wawasan tentang pakan berbahan limbah selulosik pertanian, yang dapat menjadi solusi mengurangi limbah sekaligus menekan biaya pakan ternak.

Pelatihan terbatas dengan tetap menerapkan prokes yang dilaksanakan pada hari Sabtu, 30 Oktober 2021 tersebut merupakan kelanjutan dari kegiatan pelatihan daring yang telah diadakan sebelumnya. 

Pada pelatihan yang diikuti oleh perwakilan paguyuban peternak Dusun Tegalrejo Bareng Jombang dilatihkan teknologi SSF (solid state fermentation) yang tidak memerlukan fermentor atau wadah khusus dan memanfaatkan mikroorganisme indigenus sehingga peternak tidak memerlukan starter khusus. Diharapkan setelah mengikuti pelatihan ini peternak akan berminat untuk memanfaatkan limbah selulosik pertanian yang telah difermentasikan sebagai pakan ternak.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline