Lihat ke Halaman Asli

Sorak Sorai Bantul Bersih Sampah melalui POC

Diperbarui: 25 Februari 2023   11:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dok.pri

Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan program pengabdian mahasiswa di masyarakat untuk hidup di tengah lingkungan masyarakat secara langsung. Tujuan program KKN ini guna melatih potensi mahasiswa untuk hidup berdampingan dengan masyarakat sekaligus mengimplementasikan  ilmu yang telah didapat di masa perkuliahan. Dengan adanya program tersebut, harapannya dapat membantu proses pembangunan daerah pedesaan khususnya Dusun Deresan.

Sampah masih menjadi fokus utama di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta khususnya Kabupaten Bantul. Oleh karena itu pemerintah Kabupaten Bantul menggiatkan gerakan "Bantul Bersih Sampah 2025". Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) mendukung penuh Bantul Bersih Sampah 2025 dengan menerjunkan mahasiswa KKN sebagai bentuk partisipasi dalam menyukseskan gerakan ini.

Mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) yang tergabung dalam KKN Reguler 101 Unit VII.B.2 melakukan kegiatan sosialisasi terkait pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) sebagai upaya dalam pengurangan limbah organik rumah tangga khususnya di Padukuhan Deresan, Ringinharjo, Bantul. Kegiatan sosialisasi tersebut dilaksanakan pada Jumat (24-02-2023), bertempat di rumah Mba Caca selaku salah satu anggota Pemuda Pandean.

Dalam kegiatan tersebut, Irmawati salah satu anggota KKN Unit VII.B.2 memberikan paparan materi sekaligus praktik pembuatan Pupuk Organik Cair (POC). Lebih lanjut, Irmawati menjelaskan Pupuk Organik Cair atau POC merupakan pupuk yang dibuat secara alami melalui proses fermentasi sehingga menghasilkan larutan hasil pembusukan dari sisa tanaman, maupun kotoran hewan atau manusia yang biasanya dimanfaatkan sebagai penyubur tanaman, penstabilan unsur hara dalam tanah, serta dapat digunakan untuk meminimalisir dampak sampah organik di lingkungan sekitar. Berdasarkan penuturan Irmawati, Pupuk Organik Cair terdiri dari mikroorganisme yang berperan penting dalam membantu pertumbuhan tanaman.

Keunggulan POC salah satunya yaitu peralatan dan mesin yang dibutuhkan relatif lebih sederhana dan murah. Dalam pembuatan POC hanya diperlukan beberapa alat dan bahan antara lain, yaitu limbah sayur, limbah buah, gula pasir, air, EM4, ember dan tutup, pisau, pengaduk, gelas ukur, dan timbangan.

Dalam pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) terdapat lima langkah yang harus dilakukan. Pertama, limbah sayuran dipotong kecil-kecil lalu ditimbang sebanyak 1 kg. Kedua, limbah sayur dimasukkan ke dalam ember yang telah disiapkan. Ketiga, tambahkan air sebanyak 10 liter dan gula 500 gram. Keempat, masukkan EM4 500 ml lalu aduk dan ditutup rapat kemudian diamkan selama 2 minggu. Kelima, setelah 2 minggu POC dapat digunakan pada tanaman.

"Pupuk Organik Cair merupakan cara paling efektif dalam pemanfaatan dan pengurangan limbah organik rumah tangga." pungkas Irmawati.

Sementara itu berdasarkan observasi di wilayah Dusun Deresan masih banyak masyarakat yang belum memahami cara pengolahan limbah organik rumah tangga menjadi sesuatu yang bermanfaat, salah satunya yaitu Pupuk Organik Cair (POC). "Kalo saya limbah organiknya dibuang, belum kepikiran buat diolah jadi suatu yang bermanfaat seperti POC." Ungkap Yuyun, salah satu peserta kegiatan sosialisasi.

Mahasiswa KKN UAD berharap edukasi pengolahan limbah organik melalui proses fermentasi menjadi Pupuk Organik Cair (POC) ini dapat memberikan manfaat serta menambah wawasan baru bagi masyarakat. Sampah jika dibiarkan secara berkelanjutan dapat menimbulkan permasalahan yang serius, maka dari itu pengolahan dan pemanfaatan sampah harus dimulai dari skala terkecil yaitu rumah tangga.

"Mengingat kondisi TPA Piyungan yang semakin menumpuk dan mengganggu warga sekitar, maka program kerja POC ini menjadi salah satu upaya dalam menyukseskan gerakan Bantul Bersih Sampah 2025." Cetus Irsyad selaku Ketua KKN Unit VII.B.2.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline