Lihat ke Halaman Asli

Kampung Naga, Kampung Unik Dengan Kearifan Lokal dari Tanah Pasundan

Diperbarui: 29 April 2021   15:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Instagram : @irvanhardri

Jika anda berkunjung ke Kabupaten Tasikmalaya, anda harus mengunjungi salah satu kampung yang terkenal di Jawa Barat karena kearifan lokalnya. Kampung tersebut adalah Kampung Naga. Kampung tersebut sama sekali tidak ada hubungannya dengan hewan mitologi Naga, namun memang hanya sebutan dan nama dari kampung tersebut saja.

Kampung Naga ini terletak di Desa Neglasari, Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya, Provinsi Jawa Barat. Berlokasi di lembah, menjadikan kampung ini istimewa dan unik. Bukan hanya hal itu saja, kampung ini juga masih mempertahankan kearifan lokal, tradisi serta budaya yang mereka jaga sejak zaman dulu.

Tata letak bangunan dan arsitektur yang khas menjadikan kampung ini berbeda dan unik dibandingkan kampung-kampung lainnya dan bisa dikatakan memang Kampung Naga ini satu-satunya kampung yang masih mempertahankan budaya dan tradisi sejak dahulu kala.

Kampung Naga bukanlah sebuah desa wisata, karena memang disana tidak tertulis atau tidak terdapat plang yang menyebutkan bahwa Kampung Naga adalah desa wisata. Yang menjadikan daya tarik dan banyak dikunjungi oleh pengunjung karena memang keaslian dari kampung ini masih terjaga sampai saat ini.

Sejarah Kampung Naga ini bisa dikatan belum ada kejelasan, karena pada tahun 1956 kampung ini pernah dibakar oleh organisasi DI/TII. Pada saat itu DI/TII menginginkan terciptanya negara Islam di Indonesia. Namun masyarakat Kampung Naga lebih memilih dan lebih menyukai sosok Soekarno dan kurang menyukai niat organisasi tersebut, oleh karena itu DI/TII membakar Kampung Naga yang menyebabkan hilangnya arsip yang dimiliki kampung tersebut.

Kampung ini berada di lembah yang subur dan dibatasi oleh hutan yang keramat karenadi dalam hutan tersebut terdapat sebuah makam yang merupakan makam leluhur masyarakat Kampung Naga.

Dibagian sebelah selatan dibatasi oleh sawah-sawah penduduk dan di sebelah utara dan timur dibatasi oleh Ci Wulan (Kali Wulan) yang sumber airnya berasal dari Gunung Cikuray di daerah Garut. Ci Wulan juga dijadikan sumber air utama untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Kampung Naga.

Untuk sampai ke Kampung Naga, anda harus melewati tangga terlebih dahulu. Yang menjadikan keunikan tangga tersebut adalah banyak orang yang mencoba untuk menghitung seluruh anak tangga tersebut namun biasanya setiap orang akan memiliki hasil yang selalu berbeda-beda.

Seluruh penduduk Kampung Naga semuanya beragama Islam, sebagaimana masyarakat adat lainnya mereka juga sangat taat memegang adat-istiadat dan kepercayaan nenek moyangnya.

Meskipun semua penduduk Kampung Naga beragama Islam, namun mereka tetap menjaga warisan leluhurnya. Menurut kepercayaan masyarakat Kampung Naga, dengan menjalankan adat-istiadat warisan nenek moyang berarti menghormati para leluhur atau karuhun.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline