Oleh: Rizki Ramadhannisa . No Peserta 422
Negri Bendenies adalah negri indah di bawah pemerintahan Kerajaan Twyler.
Kerajaan Twyler di pimpin oleh seorang raja yang bijaksana bernama oliver. Raja Oliver telah lama kehilangan permaisuri nya Ratu Erika. Ratu Erika wafat ketika melahirkan bayi kembar nya, Theo dan Leo.
Keluarga kerajaan di Negri Bendenies biasa nya di anugerahi Kemampuan untuk mengendalikan elemen-elemen tertentu yang ada di bumi. Seperti Raja Oliver yang mendapat anugerah mengendalikan tanah.
Dan tentu saja, si kembar pun mendapatkan anugerah itu. Theo di anugerahi kemampuan mengendalikan api, sedangkan Leo mampu mengendalikan air.
Theo dan Leo pun tumbuh besar menjadi pangeran yang tampan dan menawan. Namun mereka seringkali berbeda pendapatdan bertengkar. Tak jarang raja murka terhadap mereka berdua.
Walaupun begiut, Theo dan Leo selalu bersama kemana pun mereka pergi.
Theo dan Leo memiliki dua sahabat di negri seberang. Mereka bernama Samantha dan Naflah. Samantha dan Naflah adalah putri dari kerajaan Myses.
Namun berbeda dengan Theo dan Leo, Samantha dan Naflah tidak pernah bertengkar. Karena setiap kali terjadi perbedaan pendapat diantara mereka, Naflah selalu mengalah. Hal itu lah yang membuat Theo dan Leo terpesona dan jauh lebih menyukai Naflah yang lemah lembut dan penyabar di bandingkan Samantha yang kasar dan egois.
Samantha pun iri dan dengki kepada Naflah, karena bukan hanya Theo dan Leo. Semua orang lebih menyukai Naflah dari pada Samantha. Menurut nya Naflah tidak lebih cantik dan pintar dibanding kan diri nya. Dan tak jarang pula ia menghina serta mempermalukan adik nya itu di depan orang banyak. Ia sering mengatakan bahwa Naflah bukan lah keluarga kerajaan karena dia tidak mampu mengendalikan apapun seperti yang lain.
Memang sangat aneh, Naflah anak kandung raja dan ratu kerajaan Myses sama sekali tidak dapat melakukan pengendalian terhadap apapun. Terkadang Naflah merasa sedih mengingat bahwa kakak nya adalah seorang pengendali listrik yang hebat , sedang kan diri nya tak mampu mengendalikan apapun. Namun ia percaya , bahwa dewa menganugerahi nya sesuatu untuk di kendalikan. Yaitu mengendalikan hati kecil nya.
Pada suatu hari, Theo dan Leo mengajak Naflah untuk bermain air terjun yang ada di lembah gunung.
“Baik lah.. tapi tunggu sebentar, aku mau mengajak kak Samantha..”
“Tidak! tidak usah Fla!!” cegah kembar serempak
“Kenapa? Kak Samantha pasti sangat senang!”tanya Naflah dengan heran
“Dia itu mengganggu sekali Fla!” jawab Theo
“Yaa.. perusak suasana!” tambah Leo
“Aahh.. jangan begitu teman-teman.. biar kan aku mengajak nya, aku mohoon...” pinta Naflah
“hmm baik lah Naflah.. ini karena diri mu..” ujar Theo mengalah
“yaa.. karena mu Fla..” tambah Leo.
Naflah pun tersenyum gembira dan hendak mencari Samantha. Namun, ternyata Samantha telah mendengar percakapan mereka sedari tadi. Hati nya pun terbakar, amarah nya memuncak. Ia semakin dengki dan membenci adik kandung nya itu. Berbagai pikiran dan niat jahat mulai bermunculan di kepala nya.
Di sepanjang perjalanan menuju air terjun lembah, Theo dan Leo tidak mempedulikan Samantha. Mereka terus berlomba-lomba mencari perhatian Naflah.
Naflah yang tidak tega melihat Samantha pun sesekali menghibur nya, namun Samantha selalu menjawab nya dengan ketus dan kasar.
Hingga sampai lah mereka di air terjun lembah yang di maksud. Theo, Leo dan Naflah pun langsung masuk ke air dan bermain di dalam nya. Sedangkan Samantha hanya duduk sambil menatap mereka penuh kebencian.
Akhir nya Theo, Leo dan Naflah merasa lelah dan lapar.
“Naflah, aku akan pergi berburu sebentar untuk kita.. tunggu lah disini bersama Leo, dia akan menjaga mu..” Ujar Theo
“Tidak! Lebih baik, Leo ikut dengan mu Theo.. agar perburan nya lebih lekas selesai.. aku mampu menjaga Naflah.. biar kan aku yang menjaga adik ku sendiri..” tukas Samantha secara tiba-tiba, membuat Theo, Leo dan Naflah sedikit merasa heran.
“Ah.. iya benar yang dikatakan kak Samantha.. kalian berdua pergi lah.. biar kan dia yang menjaga ku..” ucap Naflah berusaha meyakin kan Theo dan Leo.
Theo dan Leo pun pergi berburu, tinggal lah Naflah dan Samantha.
Setelah Theo dan Leo tak lagi terlihat, Samantha dengan sengaja menjatuhkan ikat rambut nya ke dalam air.
“ohh tidak.. ikat rambut ku jatuh, Naflah adik kesayangan ku.. mau kah kau mengambil kan nya untuk ku?” pinta Samantha dengan lembut dan penuh kepalsuan
“ohh iya.. tentu saja kak..tunggu lah disini.. “ jawab Naflah tanpa menaruh perasaan curiga sedikit pun.
Dan ketika Naflah masuk dan berenang di dalam air, Samantha menyambar kan arus listrik ke arah air tersebut. Dan membuat Naflah tewas seketika. Tahu bahwa telah berhasil membunuh adik nya, Samantha tertawa bahagia.
Setelah beberapa saat, Samantha mendengar langkah kaki dari kejauhan. Ia pun mengambil kesimpulan itu adalah suara langkah kaki Theo dan Leo. Samantha pun bergegas mencari tempat persembunyian dan membiarkan tubuh Naflah mengapung di air.
Ketika Theo dan Leo tiba, mereka terkejut melihat tubuh Naflah yang mengapung di air. Dengan pengendalian air nya, Leo mengangkat tubuh Naflah dari dalam air.
Dan mereka pun segera mengetahui bahwa Naflah telah tiada. Theo dan Leo pun menangis pilu melihat tubuh Naflah yang tidak berdaya.
“Kau lah penyebab nya!! Andai saja kau mau tinggal dan menjaga nya!! Ini tidak akan terjadi!!” bentak Theo dengan penuh kemarahan terhadap Leo.
“Apa maksud mu!!? Bermain di air terjun lembah adalah ide mu!! Semua ini salah mu!!” teriak Leo tidak mau kalah.
Theo dan Leo mulai saling menyalahkan satu sama lain, hingga pertarungan pu tak terelakkan.
Samantha memperhatikan mereka dari tempat persembunyian nya, ia semakin senang melihat pertarungan saudara kembar itu. Ia merasa menang hari itu.
Theo dan Leo mengandalkan elemen masing-masing, mereka bertarung dengan penuh kebencian. Mereka tak lagi peduli , apabila mereka akan membunuh saudara mereka sendiri. Hingga, pada detik-detik terakhir pertarungan mereka.
Theo dan Leo sama-sama mengeluarkan kekuatan terbesar masing-masing.
Dan ledakan maha dahsyat pun terjadi. Tubuh Theo dan Leo terhempas jauh tak tentu arah.
Bekas ledakan tersebut pun memancar kan cahaya, seberkas cahaya indah berwarna-warni. Theo dan Leo memperhatikan cahaya tersebut dan mereka menemukan wajah Naflah disana. Wajah Naflah yang sedang tersenyum, dan seperti memberikan isyarat kepada mereka untuk menghentikan pertarungan.
Setelah Theo dan Leo tak lagi terlihat, Samantha keluar dari tempat persembunyian nya sambil tertawa puas.
Theo dan Leo yang mendengar nya langsung menyadari apa yang sebenarnya terajadi. Mereka pun menutup mata dan berbicara pada dewa melalui hati seperti yang di ajarkan Raja Oliver, ayah mereka.
Ambil lah anugerah ini untuk kebijaksanaan, wahai dewa..
Mereka terus mengulangi kalimat itu di dalam hati masing-masing. Hingga sebuah keajaiban terjadi, Samantha yang sedang asik merayakan kemenangan nya tiba-tiba di serang oleh angin kencang yang membuat nya terhempas lalu ia di bawa ke langit gelap dan di rantai di dalam kegelapan, segelap hati nya yang selalu mendengki dan membenci.
Ia begitu marah dan mengeluarkan percikan listrik ke segala arah. Tapi tiada guna, tak satupun orang yang bisa ia serang di kegelapan itu kecuali diri nya sendiri. Ia pun di kutuk oleh dewa, dan di tahan di sana selama nya.
Sejak saat itu, Theo dan Leo tak lagi dapat mengendalikan api dan air. Namun mereka tidak pernah ber tengkar lagi, mereka sadar Naflah membenci hal itu. Dan kini, mereka mempunyai pengendalian yang sama denga Naflah. Pengendalian hati.
Sementara Samantha terus terjebak dengan amarah dan kegelapan hati nya.
Itu lah alasan mengapa setiap kali hujan, ada petir yang menggelegar dan menyambar-nyambar. Petir itu adalah kemarahan, kebencian, dan kegelapan hati Samantha. Dan timbul nya pelangi sehabis hujan adalah sosok Naflah yang di ciptakan oleh ketulusan hati Pangeran Theo dan Pengeran Leo.
Selesai
NB : Untuk membaca karya peserta lain silahkan menuju akun Fiksiana Community
http://www.kompasiana.com/androgini
Silahkan bergabung di group FB Fiksiana Community:http://www.facebook.com/groups/175201439229892/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H