Lihat ke Halaman Asli

Wahyu Barata

Marketing Perbankan

Aroma Terapi Meningkatkan Produktivitas Kerja

Diperbarui: 20 Februari 2021   20:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Worklife. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Sulit berkonsentrasi pada pekerjaan? Sering merasa malas dan sulit memotivasi diri di kantor? Mungkin kamu berpikir perlu menambah nikotin dan kafein selama bekerja? Padahal masalahnya beraoa besar rangsangan yang datang ke otak? Kalau pada awalnya kamu menyangka hanya udara bersih dan posisi layar monitor komputer yang dapat menyelamatkanmu dari kelelahan, coba simak yang diungkapkan Prof. Derek Clement - Croome di dalam bukunya yang berjudul Creating The Productive Workplace.

Ahli manajemen konstruksi dari  Reading University ini mengungkapkan saat ini ada faktor lain yang sangat penting, yang disebutnya soft element, berhubungan dengan panca indra manusia.Element ini terdiri dari kualitas pencahayaan, pilihan warna, dan besarnya tingjat kebisingan. Banyak orang tidak menyadari dinding abu-abu buram, cahaya terlalu terang, dan desis alat pendingin udara bisa mengganggu orang yang bekerja di ruangan itu.

Selama ini faktor-faktor yang diabaikan orang tersebut memicu menurunnya tingkat produktivitas, keluhan kondisi kesehatan yang berkepanjangan, dan ketidaknyamanan bekerja di kantor. Gedung-gedung masa kini belum memenuhi syarat kepuasan bekerja sebab tidak mampu menstimulasi orang untuk bekerja dengan baik.

Survey di Jepang menunjukkan karyawan akan merasa lebih nyaman bekerja di ruangan yang kondisinya merangsang semangat kerja.

 Shiatzu Company yang berpusat di Tokyo membuktikannya dengan mengembangkan sistem komputer terpadu yang memungkinkan pendingin udara menebar wewangian aroma terapi.Wangi berbeda akan ke luar bersama hembusan udara sejuk dari AC. Wangi lemongrass dan geranium untuk menambah semangat dan menyegarkan suasana Wangi melati untuk meningkatkan konsentrasi.

Pencahayaan pun mempengaruhi produktivitas dan konsentrasi. Para karyawan yang mendapat shift malam umumnya mengeluh sulit memusatkan perhatian di bawahcahaya lampu yang terang benderang.  Pencahayaan buatan harus menyesuaikan dengan intensitas cahaya asli di alam. Maksudnya pencahaan di siang hari dalam ruangan hendaknya mengikuti  terangnya cahaya matahari. Sementara pada sore dan malam hari pencahayaan harus lebih lembut untuk menghindari tekanan saat bekerja. Hal ini sesuai dengan jam biologis manusia. Kalau tidak sesuai aturan jam biologis kamu akan kehilangan orientasi dengan cepat.

Pertimbangkan pilihan warna untuk meningkatkan efektivitas kerja. Di Jepang banyak kantor yang menerapkan pola pencahayaan bayangan. Dengan cara ini beragam warna bisa dipantulkan ke dinding untuk memberi kesan berbeda.

Kebisingan yang mengganggu suasana kerja harus dikurangi agar karyawan bisa berkonsentrasi. Bunyi mesin fotokopi, desis pendingin udara, suara mesin faksimili,...sekarang semakin halus.Rangsangan beragam jenisnya, tetapi dengan mempertimbangkan panca indra manusia,karyawan akan lebih fokus, bersemangat, dan produktif saat bekerja.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline