Membaca atau menyaksikan berita di surat kabar, televisi, dan media on line pada awal Januari 2020, sangat sering diungkapkan mengenai maraknya kapal-kapal asing dari Cina dan Vietnam yang mencuri ikan di Laut Natuna, di Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia.
Pada bulan Desembet 2019 Januari 2020 di kawasan perairan Natuna sedang terjadi musim angin utara. Di saat ombak sangat tinggi dan besar para nelayan setempat tidak berani melaut karena tidak memiliki kapal nelayan dengan peralatan canggih untuk melaut.
Kalaupun bisa melaut selalu diintimidasi oleh kapal-kapal canggih pencari/penangkap ikan dari Cina dan Vietnam yang dikawal kapal-kapal penjaga laut masing-masing. Sehingga melindungi kapal-kapal pencuri ikan dari China dan Vietnam, mereka sangat leluasa menangkap ikan di sana.
Dalam hati saya marah karena kapl-kapal pencuri ikan itu melanggar wilayah kedaulatan Republik Indonesia. Tetapi sama dengan para nelayan itu hanya bisa menonton dari jauh.
Beruntung Presiden Joko Widodo sebagai Panglima Tinggi TNI cepat tanggap dan memimpin pengiriman armada TNI Angkatan Laut ke Laut Natuna. Sehingga setidaknya Cina dan Vietnam berpikit beberapa kali, kalau kita serius menjaga batas wilayah perairan kita, dan Republik Indonesia yang berdaulat di wilayah laut kita sendiri.
Alangkah baiknya kalau Republik Indonesia menambah kekuatan Armada Angkatan Laut, sehingga lebih berkekuatan menyeluruh menjaga dan mengamankan kedaulatan wilayah laut Indonesia dan melindungi para nelayan Indonesia mencari nafkah dan penghidupan di sana. Semoga kita bisa berjaya di lautan kita sendiri.
Ingatlah semboyan dan akar kejayaan Maritim Nusantara kita yang sejak jaman Kerajaan Majapahit selalu dijunjung, dan kini menjadi semboyan TNI Angkatan Laut, "Jales Veva Jaya Mahe! Di Lautan Kita Jaya!)." Semoga kembali mengakar, kembali menjiwa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H