Pecahnya agresi militer Belanda I pada bulan Agustus 1947, di mana pasukan Republik Indonesia meninggalkan kota Tasikmalaya, dimulailah perang gerilya terhadap pasukan musuh.
Pada saat Belanda melancarkan aksi penyerangan, Tentara Pelajar (TP) Batalyon III Kompi Tasik ikut berusaha menahan serbuan pasukan Belanda bersama-sama dengan Detasemen Kodongan.
Mereka terlibat pertempuran di Jembatan Citanduy daerah Karang Resik di antara kota Ciamis dan Tasikmalaya.
Salah satu kendaraan tempur yang digunakan Belanda adalah kendaraan taktis panser ringan type Ford Lync Scout Car buatan Canada yang diproduksi antara tahun 1942-1945.
"Pada saat ditemukan kendaraan ini nyaris seperti bangkai mobil rongsokan yang sudah tidak berguna lagi. Kemudian panser ringan ini diselamatkan dan diinventarisasi menjadi koleksi benda sejarah Museum Mandala Wangsit Siliwangi pada bulan September 2014, dan direkondisi secara total oleh Bintaldam III Siliwangi dan komunitas pecinta sejarah pada bulan Februari 2016." tutur salah seorang petugas Museum Keliling Bintaldam III Siliwangi.
Ford Lynx Scout Car mempunyai berat 4.250 kg, panjang 365,7 cm, lebar 185,4 cm,tinggi 177,7 cm, berbahan bakar bensin, kapasitas BBM sekitar 40 liter, dilengkapi senjata 1 x bren senapan mesin kaliber 7,62 mm.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H