Bagi yang gemar bersepeda jarak jauh mudik sambil bersepeda akan menjadi pengalaman sangat mengasyikkan. Meski sedang berpuasa tetap akan menyenangkan. Rasa lapar, haus, dan cuaca panas, akan terlupakan saat kita sedang melaju dengan sepeda di jalan raya.
Salah satu keuntungan mudik bersepeda adalah anti macet, karena kita bisa lewat tepi jalan atau jalan pintas di tengah padatnya lalu lintas. Juga tak perlu takut kehabisan tiket kereta, bus, atau pesawat.
Dengan bersepeda kita akan lebih peka terhadap tempat-tempat di sepanjang rute perjalanan yang selama ini kurang dikenal publik. Tetapi tidak mudah juga, tanpa persiapan fisik, mental, dan rencana matang, kita akan menemui kendala seperti dehidrasi; jalan yang bervariasi dengan liku, tanjakan, turunan, silih berganti, meskipun permukaan jalan mulus; tempaan garang kendaraan bermotor, terutama truk, bus, elf.
Agar perjalanan lancar, kita harus memperhitungkan dengan baik rute yang akan dilalui, target pencapaian jarak tempuh, packing barang bawaan, pengaturan waktu kayuh dan kecepatan. Contoh , berangkat selepas shalat Subuh dengan waktu kurang lebih 2 jam atau jarak tempuh 30 kilometer.
Perjalanan dari Bandung ke Garut, pemandangan di sepanjang sisi jalan dihiasi suasana hijau, di kiri dan kanan. Meskipun harus beberapa kali mengalah dan berhenti sejenak ke tepi jalan menghindari laju cepat kendaraan-kendaraan yang melintas.
Untuk istirahat, di sepanjang jalur mudik banyak kita jumpai pos-pos yang menyediakan tempat istirahat dan berbagai layanan gratis. Atau bisa juga singgah sejenak di SPBU, Cirkle K, Indomaret, Alfamart. Istirahat yang berkualitas di setiap tempat kita singgah, kalau berkenan ada juga jasa pijat gratis yang disediakan pos-pos sponsor untuk merelaksasi otot. Setelah shalat Ashar..., hingga tiba waktu Maghrib berbukalah dengan makanan dan minuman kaya nutrisi.
Kita dapat melanjutkan perjalanan menempuh jarak 40 kilometer. Ada baiknya jika perjalanan mudik dilakukan minimal dengan seorang teman yang searah dan setujuan dengan kita.Di perjalanan kita harus mewaspadai padatnya arus lalu lintas dan hembus angin. Kita sebaiknya berkendara dengan aman, lancar, dan selamat. Gunakan safety gear standard seperti helm, sarung tangan, kaca mata, jaket penahan dingin, sepatu yang sesuai untuk bersepeda.
Pada malam hari, gunakan lampu kerlal-kerlip cahaya putih di bagian depan dan cahaya merah di bagian belakang sepeda. Kalau mungkin kenakan rompi yang bisa merefleksikan cahaya agar kita mudah terlihat oleh para pengendara.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H