Lihat ke Halaman Asli

Wahyu Barata

Marketing Perbankan

Teladan Ummu Kultsum

Diperbarui: 27 Mei 2019   16:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kisah Untuk Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Adalah Ummu Kultsum, cucu Rasulullah Saw, putri bungsu pasangan Ali bin Abi Thalib ra dan Fatimah az-Zahra, lahir pada 7 Hijriah. Ibunya kemudian meninggal di tahun yang sama.

Ummu Kultsum sempat merasakan kasih sayang kakeknya. Dia mendapatkan pendidikan agama yang kuat dari keluarganya, sehingga menjadi pribadi yang cerdas dan taat beribadah. Tak hanya wajahnya yang cantik, budi pekertinya pun luhur,dan perilakunya terhormat.

Umar bin Khattab ra  yang telah mengetahui pribadi Ummu Kultsum yang shaleha, kemudian bermaksud meminangnya, dan Sang Khalifah menyampaikan keinginannya itu kepada Ali bin Thalib ra. Tetapi Ali bin Abi Thalib ra  tidak menerima lamaran Sang Khalifah karena Ummu Kultsum masih sangat muda. Iapun bertanya mengapa Umar bin Khattab ra bermaksud menikahi putri bungsunya.

Umar bin Khattab ra menjawab, " Nikahkanlah aku dengan Ummu Kultsum hai Abu Hasan, sebab aku sudah melihat kemuliaan padanya yang tidak ada pada perempuan lain."

Akhirnya Ali bin Abu Thalib ra menerima lamaran Sang Khalifah dan meridhai pernikahan Umar bin Khattab ra dengan putri bungsunya pada bulan Dzulkaidah 17 Hijriah.

Kemudian selama mendampingi Sang Khalifah, Ummu Kultsum selalu setia dan mendukung semua keputusan dan kebijakannya. Bahkan selalu bersamanya terjun langsung ke masyarakat.

Pada suatu malam Sang Khalifah seperti yang sering dilakukannya, menyamar sebagai orang biasa, berkeliling di sekitar pemukiman di Madinah. Di tengah perjalanan langkahnya terhenti saat mendengar rintihan seorang perempuan, dan dilihatnya seorang lelaki sedang panik berdiri di pintu rumahnya.

Umar bin Khattab ra memberi salam kepada orang Badui itu dan menanyakan apa yang terjadi.

"Pergilah kamu, semoga Allah memberkahimu untuk mendapatkan apa yang kamu cari!Jangan menanyakan sesuatu yang tak berguna bagimu!" jawab orang itu.

Jawaban ini tidak membuat Sang Khalifah marah. Dia yakin lelaki itu sedang kalut,membutuhkan pertolongan, dan tidak bisa berbuat apa-apa.

Umar bin Khatta kembali bertanya apa yang terjadi di dalam rumah kelaki itu. Lelaki itu akhirnya menjawab bahwa istrinya mau melahirkan, tetapi tidak ada alat atau apapun untuk menolong persalinan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline