Lihat ke Halaman Asli

Wahyu Barata

Marketing Perbankan

Menjaga Kesehatan Selama Bulan Ramadan

Diperbarui: 8 Mei 2019   15:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dalam menjalankan ibadah shaum kita mengurangi frekuensi makan dan minum, sehari hanya dua kali, pada saat sahur dan buka puasa. Ini akan menyebabkan metabolisme tubuh berkurang, sehingga metabolisme basal (energi minimal) yang digunakan tubuh untuk bernafas, sirkulasi, gerakan usus, otot, suhu badan, aktifitas kelenjar, dan fungsi tubuh lain yang berhubungan dengan pertumbuhan menurun.

Menurut pakar kesehatan, penurunan metabolisme basal akan mengurangi kebutuhan pemasukan makanan.Ini proses alami. Penggunaan energi juga akan efisien. Penurunan metabolisme juga akan menurunkan kadar gula darah (glukosa). Padahal gula itu akan diubah menjadi energi. Penurunan ini akan menyebabkan kita mulai mengantuk.

Tetapi penurunan ini hanya berlangsung kurang lebih 2-3 hari. Kemudian tibuh akan beradaptasi sehingga keseimbangan akan normal kembali, meski pada tingkat konsumsi yang lebih rendah. Cadangan energi yang ada dalam tubuh dapat bertahan selama 24-28 jam. Padahal kita berpuasa hanya selama 14 jam. Kendati menurun, cadangan energi di dalam tubuh masih ada.

Agar ibadah shaum kita lancar perlu persiapan khusus  agar tibuh tetap fit ;

Menyempatkan Sahur

Dari Anas r.a. ia berkata, "Rasulullah Saw bersabda, "Makan sahurlah kalian, karena pada makan sahur itu terdapat keberkahan."(HR Mislim).

Dalam sahur terdapat keberkahan meskipun hanya dengan minum air putih. Pada saat sahur kita harus makan, tetapi perut masih terisi oleh makanan buka puasa, karena aktifitas kita tidak begitu banyak. Tetapi bagaimanapun kita harus makan, karena makanannya akan dipakai untuk energi sepanjang siang. Makanan untuk sahur harus menarik dalam rupa dan rasa, mengandung zat-zat gizi lengkap.

Jika Anda tidak makan sahur persediaan energi untuk siang hari sangat terbatas, hanya cukup untuk sekitar dua jam sesudah bangun tidur. Ini bisa menurunkan gairah kerja. Sesudah makan, kadar gula dalam darah akan meningkat dan menyebabkan ke luarnya hormon insulin, yang berfungsi sebagai pengangkut gula dari darah menuju ke jaringan tubuh. Gula darah ini akan diubah menjadi energi.

Sebagian orang makan berlebihan ketika sahur. Makan berlebihan akan membuat insulin yang dikeluarkan juga akan melimpah. Akibatnya kalori yang dihasilkan akan berlebih dan menjadi lemak. Lemak sulit dibakar oleh tubuh. Efeknya akan muncul rasa lemas, lesu, sakit kepala, sakit perut. Sahur sebaiknya tidak melebihi porsi makan sehar-hari, yaitu sekitar sepertiga totalnya per hari.

Rasulullah Saw mencontohkan kepada kita untuk mengakhirkan sahur. Salah sat manfaat mengakhirkan sahur adalah membuat tenaga dan energi lebih tahan lama. Kalau antara makan sahur dengangan shalat Subuh rentangnya terlalu jauh akan menyebabkan kantuk.

Sebelum puasa, organ-organ pencernaan bekerja keras, dengan berpuasa kerjanya berkurang, sehingga asam lambung dan enzym-enzym beristirahat. Makanan yang dicerna dan diserap tubuh dan sisanya yang mengandung banyak racun dibuang. Dengan berpuasa racun-racun sumber penyakit ini akan berkurang. Pada saat puasa keluhan-keluhan akan berkurang. Shaum tidak akan menyebabkan kita kelaparan atau kekurangan gizi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline