Ekonomi Islam atau Syariah merupakan pengetahuan dan pengaplikasian tentang tatanan ekonomi umat/masyarakat yang diilhami oleh nilai-nilai Islam. Tatanan ekonomi yang diatur oleh Islam sangat berbeda dengan ekonomi kapitalisme dan sosialisme maupun Negara kesejahteraan (Welfare State). Ekonomi Syariah merupakan tuntutan dan tuntunan kehidupan yang memiliki dimensi ibadah yang teraplikasi dalam etika dan moral syariah islam.
Ketika mengulas sejarah tentang mengapa ekonomi Islam dikatakan lambat berkontribusi memajukan peradaban ekonomi dunia, maka hal utama yang menjadi jawabannya adalah sebab pemikiran-pemikiran ekonomi Islam telah diabaikan oleh Ilmuwan Barat.
Tercatat bahwa pada buku-buku teks ekonomi Barat hampir tidak pernah disebutkan peranan dan pemikiran ekonomi islam dari kaum muslimin. Namun disisi lain, para contributor ekonomi Islam tetap menghargai kepada para ilmuawan ekonomi-ekonomi luar atas ide pemikiran tatanan ekonomi yang tidak bertentangan dengan ajaran Islam.
Peran Ekonomi Islam dalam Menggapai Indonesia Maju
Bank Indonesia melalui Deputi Guberbur BI mengungkapkan bahwa Ekonomi dan Keuangan Islam maupun Digitalisasinya akan berpengaruh besar dalam menyongsong Indoensia yang Maju pada Tahun 2045 (Antaranews.com). Bank Indoensia menilai peran ekonomi Islam dalam hal ini sistem keuangan dan ekonominya akan berperan dalam meningkatkan partisipasi masyarakat dalam membangun Indoensia.
Ekonomi Indonesia dewasa ini tengah digandrungi oleh tatanan ekonomi berbasis Syariah yang secara dipaksakan ingin menjadi percontohan Negara yang maju dalam sistem Keuangan Syariah di Dunia. Bahkan secara jelas Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo berharap Indonesia bisa menjadi pemain global untuk ekonomi dan sistem keuangan syariah (KOMPAS.com).
Alasan Ekonomi Islam Harus Kuat
Berpengaruhnya system Ekonomi Islam terhadap perkembangan ekonomi Nasional maupun peradaban ekonomi Dunia sangat ditunjang oleh kesadaran dan kemandirian umat Islam pada khususnya dalam menjalankan tatanan ini. Sebab kekuatan utama yang harus dijadikan motivasi bagi kemajuan ekonomi syariah di Indoensia adalah peran aktif umat/masyarakatnya.
Islam mengajarkan tidak ada kekuatan kecuali dengan berjamaah atau kebersamaan dan tidak ada kebersamaan kecuali dengan pengorganisasian atau kelembagaan yang kredibel. Lembaga-lembaga keuangan dan ekonomi Syariah di Indonesia telah menunjukan eksistensinya.
Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sampai bulan Juli 2020 bahwa nilai aset keuangan syariah di Indonesia mencapai Rp 1.639,08 triliun atau naik 20,61% secara year on year (yoy). Hal ini menunjukan kekuatan nyata yang harus terus dikembangkan untuk mewujudkan peradaban Sistem Keuangan Islam.
Kekuatan Ekonomi Islam sangat berpengaruh terhadap berbagai aspek persoalan yang kini tengah melanda perekonomian Indonesia. Oleh karenanya dipandang perlu Ekonomi Islam mempunyai kekuatan, diantaranya sebab beberapa hal, yaitu: