Riset yang dilakukan oleh tim Divisi Psikiatri Anak dan Remaja, Fakultas Kesehatan di Universitas Indonesia menemukan bahwa sebanyak 95,4% remaja pernah mengalami gejala kecemasan (anxiety) dan 88% gejala depresi dalam menghadapi permasalahan usia 16-24 tahun.
Hasil ini tentu mengkhawatirkan karena remaja adalah ujung tombak generasi penerus yang akan mewarisi tanggungjawab keluarga, negara, dan terutama diri sendiri. Karena itulah berbagai metode dan cara digunakan agar remaja yang sedang berada di ambang usia rawan tetap sehat secara mental dan pikiran.
Problematika dunia remaja ini menjadi salah satu perhatian penting Madina Islamic School sebagai sekolah Islam di kawasan Tebet, Jakarta Selatan. Sekolah berbasis Islam dengan tiga kurikulum pembelajaran, yaitu Kurikulum Nasional, Cambridge, dan Al Azhar ini menggabungkan dunia akademis dengan nilai-nilai Islam.
Menyadari bahwa pendidikan bukan hanya akademis semata, Madina terus melakukan program-program yang mengasah kreativitas, percaya diri, tanpa meninggalkan nilai-nilai agama, salah satunya program "School Ambassador and Fun Activity" Sabtu, 27 Februari 2024 di Madina Islamic School, Jl. Tebet Barat Dalam IV Jakarta Selatan.
Kreativitas dan Percaya Diri
Acara School Ambassador and Fun Activity dibuka oleh Mr. Brian dan Mr. Yunus yang menjelaskan tentang subyek dan tupoksi native speaker Bahasa Inggris dan Bahasa Arab. Setelah pembukaan acara dilanjutkan dengan fun activity.
1. Ice breaking dan game perkenalan dimulai sesaat setelah acara dibuka. Dipandu oleh Mr. Sina dan Tsaqif, suasana riuh mulai terasa di ruang kelas yang bersebelahan dengan ruang pertemuan. Kegiatan selanjutnya adalah kuisioner dan pembagian kelompok. Pada sesi permainan ini siswa dituntut fokus mendengarkan instruksi dari guru dan kakak OSIS. Bagi siswa yang melakukan kesalahan maka harus diberi coretan bedak putih di pipi.